kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PGN jadi agregator gas, cara efektif dan efisien mengelola tata niaga gas nasional


Selasa, 10 Desember 2019 / 23:09 WIB
PGN jadi agregator gas, cara efektif dan efisien mengelola tata niaga gas nasional
PGN komitmen bangun infrastruktur gas


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

Jargas Prioritas

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pihaknya jika diberikan kewenangan yang besar akan menggandeng mitra swasta untuk membangun infrastruktur pipa gas bumi untuk keperluan rumah tangga. "Pipa bisa dibangun mitra, tetapi gas dari PGN." imbuh dia.

Dia menjelaskan saat ini PGN tengah menjajaki dengan perusahaan karya untuk membangun 500.000 sambungan rumah tangga, nantinya mereka yang akan membangun jargas tersebut dan PGN yang akan memanfaatkan. "Untuk investasi pipa gas ini BEP 7 tahun dengan IRR 11%. Jadi buat investor ini menarik selama ada kepastian alokasi gas dan harga komersial," ungkap dia.

Gigih menyatakan, untuk tahap awal akan membangun 50.000 sambungan rumah tangga menunggu kepastian alokasi gas dari pemerintah karena hal itu sangat penting guna memastikan pelanggan mendapatkan gas selama kurun waktu panjang. "Sekarang kami memang fokus menyediakan gas di Kawasan Ekonomi Khusus, Rumah Tangga, dan bermitra," ujar dia.

Dia menjelaskan, rencana PGN melakukan kerjasama dengan mitra karena investasi membangun Jargas itu memang besar sekitar 100.000 sambungan itu perlu Rp 1 triliun. "Kami diminta bangun 5 juta sambungan dengan biaya Rp 18 triliun," kata dia.

Gigih menyatakan, pembangunan Jargas harus massif bukan hanya 100.000 sambungan jargas setahun, tetapi kalau bisa jutaan sambungan sebab penduduk di Jawa saja ada 60 juta. "Utilisasi kita masih rendah untuk Jargas," ujar dia.

Selain rumah tangga, sektor komersial seperti mall juga semakin banyak permintaan karena mayoritas peminat dari sektor kuliner. "Kami layani Plaza Senayan, Plaza Indonesia, Pacific Place, dan banyak lagi," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×