kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PGN pastikan terus kembangkan infrastruktur gas bumi di Indonesia


Jumat, 28 Agustus 2020 / 20:27 WIB
PGN pastikan terus kembangkan infrastruktur gas bumi di Indonesia
ILUSTRASI. Paparan publik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di Jakarta.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Selanjutnya, PGN turut melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG dengan total volume penyaluran potensial sekitar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD. Proyek ini terdiri dari 5 lokasi kilang, yaitu program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI, dan GRR Tuban.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) berupaya merampungkan tiga proyek gasifikasi

“Optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang dapat meningkatkan nilai keekonomian Pertamina dan untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina,” ujar Rachmat.

Menurutnya, pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi menjadi prioritas PGN mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, dan rumah tangga.

Dalam rangka membantu pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit yang akan meningkatkan efisiensi produksi listrik, PGN tengah melaksanakan proyek regasifikasi LNG untuk 56 pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan estimasi kapasitas pembangkit sebesar kurang lebih 1,8 GW.

“Saat ini, kami masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PLN khususnya terkait kepastian permintaan gas,” imbuh Rachmat.

Berikutnya, melalui penugasan dari pemerintah, PGN membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 SRT. Program ini ditujukan untuk mewujudkan pemerataan manfaat gas bumi sebagai bahan bakar yang aman, ramah lingkungan, dan efisien sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pembangunan jargas ini sebenarnya telah dilakukan penyesuaian, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah. Dari semula 266.070 SRT terbagi menjadi 127.864 SRT pada tahun 2020 dan 138.206 SRT pada tahun 2021. "Sedangkan jargas dengan swadana PGN 2020 akan dibangun sebanyak 50.000 SRT,” jelas Rachmat.

Dia mengungkapkan, pembangunan jargas tengah dilaksanakan di 24 kabupaten/kota. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi tingginya proporsi subsidi impor gas pemerintah dan memiliki potensi kurang lebih 10 BBTUD.

Sebagai informasi, pada kuartal-I 2020, PGN berhasil mempertahankan penyaluran gas bumi sebesar 882 BBTUD dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 880 BBTUD dan penyaluran transmisi gas sebesar 1.342 MMSCFD dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.283 MMSCFD. Pengangkutan gas melalui pipa transmisi Pertagas berkontribusi besar pada peningkatan volume transmisi.

Baca Juga: Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60%



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×