kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PGN pastikan terus kembangkan infrastruktur gas bumi di Indonesia


Jumat, 28 Agustus 2020 / 20:27 WIB
PGN pastikan terus kembangkan infrastruktur gas bumi di Indonesia
ILUSTRASI. Paparan publik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di Jakarta.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai subholding gas yang mengelola dan mengoperasikan layanan gas bumi, terus fokus untuk pengembangan infrastruktur gas bumi di seluruh wilayah di Indonesia.

Di tengah pandemi Covid-19, PGN tetap melaksanakan pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi, sehingga jumlah pelanggan saat ini mencapai lebih dari 405.000 pelanggan.

Saat ini, PGN sedang menyelesaikan sejumlah infrastruktur baru untuk memperluas penggunaan gas bumi dan mendorong bauran energi domestik dengan tetap menjalankan kegiatan operasi yang efisien.

Baca Juga: Catat pelanggan hingga 405.000, simak perkembangan infrastruktur PGN

Di antaranya, PGN melalui anak usahanya, PT Pertamina Gas (Pertagas) melaksanakan pembangunan pipa minyak rokan sepanjang 367 kilometer yang berada di koridor Minas - Duri – Dumai dan koridor Balam - Bangko -Dumai yang termasuk Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Kehadiran jaringan pipa minyak berukuran 4 - 24 inchi ini dapat memperkuat portofolio dan meningkatkan pendapatan transportasi migas perusahaan, meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia, serta mendorong tingkat efisiensi biaya pelaksanaan proyek strategis nasional.

“Kami targetkan, pipa ini akan beroperasi komersial pada akhir 2021 yang akan menyalurkan minyak rata-rata sekitar 265.000 barel minyak per hari. Selain itu, umur ekonomis proyek ini sekitar 20 tahun,” jelas Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (28/8).

Rachmat menjelaskan, target on stream pada jalur utara melalui koridor Balam - Bangko - Dumai dan koridor Duri - Dumai dilaksanakan pada kuartal-III 2021. Sedangkan jalur selatan melalui koridor Minas - Duri akan on stream pada awal 2022.

PGN pun mengupayakan yang terbaik untuk mendukung program Holding Migas PT Pertamina (Persero) agar proses transisi pengelolaan Blok Rokan berjalan lancar dan dapat mempertahankan tingkat produksi pada saat alih kelola nanti.

Selanjutnya, PGN turut melaksanakan proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG dengan total volume penyaluran potensial sekitar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD. Proyek ini terdiri dari 5 lokasi kilang, yaitu program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI, dan GRR Tuban.

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) berupaya merampungkan tiga proyek gasifikasi

“Optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang dapat meningkatkan nilai keekonomian Pertamina dan untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina,” ujar Rachmat.

Menurutnya, pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi menjadi prioritas PGN mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, dan rumah tangga.

Dalam rangka membantu pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit yang akan meningkatkan efisiensi produksi listrik, PGN tengah melaksanakan proyek regasifikasi LNG untuk 56 pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dengan estimasi kapasitas pembangkit sebesar kurang lebih 1,8 GW.

“Saat ini, kami masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan PLN khususnya terkait kepastian permintaan gas,” imbuh Rachmat.

Berikutnya, melalui penugasan dari pemerintah, PGN membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 SRT. Program ini ditujukan untuk mewujudkan pemerataan manfaat gas bumi sebagai bahan bakar yang aman, ramah lingkungan, dan efisien sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pembangunan jargas ini sebenarnya telah dilakukan penyesuaian, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah. Dari semula 266.070 SRT terbagi menjadi 127.864 SRT pada tahun 2020 dan 138.206 SRT pada tahun 2021. "Sedangkan jargas dengan swadana PGN 2020 akan dibangun sebanyak 50.000 SRT,” jelas Rachmat.

Dia mengungkapkan, pembangunan jargas tengah dilaksanakan di 24 kabupaten/kota. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi tingginya proporsi subsidi impor gas pemerintah dan memiliki potensi kurang lebih 10 BBTUD.

Sebagai informasi, pada kuartal-I 2020, PGN berhasil mempertahankan penyaluran gas bumi sebesar 882 BBTUD dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 880 BBTUD dan penyaluran transmisi gas sebesar 1.342 MMSCFD dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.283 MMSCFD. Pengangkutan gas melalui pipa transmisi Pertagas berkontribusi besar pada peningkatan volume transmisi.

Baca Juga: Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60%

PGN juga membukukan pendapatan sebesar US$ 874 juta pada kuartal pertama tahun 2020. Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil penjualan gas sebesar US$ 693 juta, penjualan minyak dan gas sebesar US$ 76 juta, pendapatan transmisi gas dan minyak sebesar US$ 70 juta, serta pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 34 juta.

Pada periode sama, PGN mencatatkan laba operasi sebesar US$ 172 juta dan laba bersih yang distribusikan ke entitas induk sebesar US$ 48 juta. Adapun EBITDA perseroan mencapai US$ 260 juta.

Pencapaian laba bersih yang diatribusikan ke entitas induk pada kuartal pertama tahun ini sangat dipengaruhi faktor melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pada akhir Maret 2020.

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis saat menghadapi pandemi Covid-19, PGN akan senantiasa aktif dalam dalam menopang ketahanan ekonomi dengan tetap melaksanakan penyaluran gas bumi guna memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dan menjalankan proyek-proyek strategis infrastruktur gas bumi.

Pasalnya, infrastruktur gas adalah kunci bagi optimalisasi pemanfaatan gas bumi yang berkelanjutan serta menjangkau lebih banyak wilayah dan pasar.

"Proyek strategis yang tengah dibangun nantinya diharapkan dapat memperkuat peran subholding gas dalam melayani kebutuhan gas bumi seluruh sektor dan mewujudkan bauran energi nasional,” pungkas Rachmat.

Tak hanya itu, PGN juga memiliki motivasi yang tinggi untuk dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi domestik dan membangun infrastruktur gas bumi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional yang saat ini terdampak oleh kondisi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×