kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tekan impor obat, Phapros (PEHA) uji kelayakan pabrik Dextrose bersama BPPT


Rabu, 16 Oktober 2019 / 20:16 WIB
Tekan impor obat, Phapros (PEHA) uji kelayakan pabrik Dextrose bersama BPPT
ILUSTRASI. Dokumentasi Dari Phapros - Laba Phapros Tumbuh 24% di Semester I-2017


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahan baku industri farmasi masih didominasi impor, Pemerintah Indonesia menargetkan bakal menekan impor bahan baku hingga 15% di 2021. PT Phapros Tbk (PEHA) melakukan berbagai upaya untuk mengikuti target pemerintah ini.

Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk (PEHA) Zahmilia Akbar menjelaskan kebutuhan akan bahan baku Indonesia masih didominasi impor. “Saat ini lebih dari 90% bahan baku farmasi diimpor dari Eropa, India, China, Amerika Serikat, dan negara lain,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/10).

Baca Juga: Kembangkan produk herbal, Phapros (PEHA) siap jadi pemain utama Fitofarmaka

Phapros sebagai produsen obat turut berupaya menekan impor bahan baku dengan melakukan pengkajian bersama Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) untuk terkait pembangunan pabrik Dextrose yang merupakan salah satu bahan baku infus dan oralit.

Zahmilia menyatakan hingga saat ini masih dalam tahap penyusunan kajian investasi dan kelayakan sehingga butuh waktu untuk menyelesaikan pabrik ini.

Baca Juga: Pabrikan Obat Menghentikan Produksi Obat Ranitidin

Nantinya, PEHA akan meningkatkan kualitas industri farmasi dalam negeri dengan penguasaan teknologi serta economic of scale sehingga bahan baku yang PEHA produksi bisa lebih murah daripada bahan baku impor. Minimal dengan harga dan kualitas yang sama.

Sebenarnya, emiten pelat merah yang terafiliasi PEHA yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) selaku induk perusahaan telah melakukan joint venture dengan Korea yakni melahirkan PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP) pada 2016 untuk produksi bahan baku obat secara mandiri.

Pabrik KFSP yang bertandang di Cikarang ini memproduksi 8 bahan baku obat aktif yaitu Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin, Esomeprazole, Pantroprazole, Rabeprazole, Clopidogrel, dan Sarpogrelate.

Baca Juga: Phapros tarik peredaran obat yang mengandung ranitidin

Selain memproduksi bahan baku obat aktif, pabrik ini juga memproduksi bahan baku kosmetik dan food supplement.

Nah, lewat kerja sama ini PEHA melakukan sinergi dengan KFSP yakni menggunakan bahan baku tersebut dan memproduksi obat jadinya di pabrik milik PEHA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×