kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Phapros (PEHA) mencatat kontribusi penjualan ekspor masih di bawah 10%


Jumat, 06 Agustus 2021 / 18:14 WIB
Phapros (PEHA) mencatat kontribusi penjualan ekspor masih di bawah 10%
ILUSTRASI. logo pt Phapros tbk PEHA


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) melihat prospek yang masih cerah dari penjualan ekspor. Perseroan menilai kondisi ekspor di kuartal II-2021 masih relatif sama seperti di tahun 2020 yakni masih di bawah 10%. 

Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PEHA menjelaskan kondisi itu lantaran masih adanya dampak pandemi Covid-19 yang terjadi secara global. 

“Sehingga saat ini banyak negara masih memfokuskan anggaran mereka untuk pengembangan atau pembelian produk related Covid-19. Namun di Phapros sendiri, beberapa negara mulai ada pembelian produk rutin, walaupun untuk  jumlahnya kurang lebih masih tidak berbeda jauh dengan tahun 2020,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/8). 

Ia mengatakan, kontribusi penjualan ekspor masih di bawah 10% dari total pendapatannya. Negara-negara tujuan ekspor yang difokuskan masih berfokus di Asia Tenggara, Afrika, dan Peru. 

PEHA membukukan kinerja yang cukup impresif di tiga bulan pertama 2021. Melansir laporan keuangan perseroan, PEHA berhasil mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 7,15 miliar. Padahal di kuartal I-2020, PEHA masih menderita rugi bersih Rp 13,83 miliar.

Baca Juga: Permintaan Menguat, Phapros (PEHA) Merilis 4 Produk Kesehatan Terkait Covid-19

 

Sedangkan dari sisi top line, pendapatan PEHA menyusut tipis 1,77% dari sebelumnya Rp 229,36 miliar di kuartal I-2020 menjadi Rp 225,29 miliar di akhir Maret lalu. “ke depannya kami berharap dapat menggarap pasar-pasar existing yang ada, tetapi dengan penambahan jenis dan kuantitas produk ekspornya,” ungkapnya. 

Adapun untuk mendongkrak penjualan di tahun ini, manajemen PEHA mengungkapkan bahwa akan merilis 11 produk baru, yang terdiri dari produk related Covid-19 dan juga produk di segmen yang sudah ada, seperti produk paru dan juga ortopedi.

Zahmilia menambahkan, dari 11 produk yang rencananya akan dirilis, total sudah ada enam produk yang launching dan terjun ke pasar. Yang mana, empat di antaranya merupakan produk-produk terkait Covid-19. “kami telah launching enam produk di mana empat diantaranya yaitu Vitamin D3, Vitamin C non acid, Dexamethasone 4 mg (Corsona), serta Zinc sirup," sambungnya. 

Sayang, dia belum bisa menginformasikan soal performa atau permintaan dari keenam produk baru tersebut karena PEHA belum merilis laporan keuangan semester I-2021. Dengan rencana itu, PEHA pun optimistis penjualan di sepanjang 2021 akan tumbuh double digit. 

Selanjutnya: Kembangkan produk terkait Covid-19, Phapros (PEHA) bidik pendapatan naik dua digit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×