kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Phapros (PEHA) optimistis bisa genjot pertumbuhan kinerja hingga dua digit tahun ini


Rabu, 07 Oktober 2020 / 18:45 WIB
Phapros (PEHA) optimistis bisa genjot pertumbuhan kinerja hingga dua digit tahun ini
ILUSTRASI. Obat produk pt Phapros tbk PEHA


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen obat, PT Phapros Tbk (PEHA) tahun ini akan fokus mengoptimalkan produk eksisting dan pengembangan ke arah yang mendukung kesehatan nasional di masa pandemi. Dengn strategi tersebut perseroan optimistis mampu tumbuh di tahun ini.

Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PEHA mengatakan, beberapa produk baru yang telah diluncurkan di periode Juli-Agustus tahun sekarang sebenarnya memang diarahkan untuk penanganan Covid-19. Antara lain vitamin C injeksi, vitamin C dosis tinggi 500 mg. Sementara produk dari anak perusahaan PEHA, PT Lucas Djaja dan PT Marin Liza Farmasi yang launching beberapa produk salah satunya disinfektan dan antiseptik.

Dengan kelengkapan portofolio tersebut PEHA yakin dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. "Sehingga target kami tetap tumbuh double digit tahun ini. dan di masa sekarang ini memang kondisi nya memang tidak mudah, tapi kami tetap akan berjuang untuk mencapai target," urai Zahmilia kepada Kontan.co.id, Rabu (7/10).

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) memproduksi serta memasok obat Covid-19

Selain itu untuk perawatan penyakit akibat Covid-19, PEHA juga telah memiliki obat tablet dan injeksi dengan kandungan dexamethasone dan methylprednisolone yang dalam beberapa regimen terapi digunakan utk.pasien covid 19. Selain itu, kata Zahmilia, PEHA juga punya obat-obat golongan proton pump inhibitor yang digunakan dalam terapi tersebut.

Adapun mengenai anggaran belanja modal (capex) perseroan di tahun ini, Zahmilia mengaku hingga saat ini belanja modal itu difokuskan untuk investasi rutin dalam pemenuhan good manufacturing practice. Sehingga sampai semester pertama tahun ini serapan capex hanya Rp 15 miliar untuk perawatan mesin dan kegiatan rutin lainnya.

Zahmilia bilang, fasilitas produksi PEHA sudah lengkap dan kapasitas juga besar yang sangat memadai untuk kebutuhan di masa mendatang, sehingga tampaknya belum akan ada penambahan kapasitas produksi baru. Untuk diketahui, PEHA mencatatkan penurunan penjualan 17,78% secara tahunan menjadi Rp 453,92 miliar pada semester pertama tahun ini.

Penurunan pendapatan hanya disertai pencatatan beban pokok penjualan yang menurun 18,44% secara tahunan menjadi Rp 208,58 miliar di semester I 2020. Namun pos beban lainnya masih menguat, alhasil dari situ, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PEHA juga tergerus 43,71% secara tahunan menjadi Rp 26,88 miliar.

Selanjutnya: Ramai-ramai perusahaan farmasi menjual obat virus corona (Covid-19)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×