Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Pindad (Persero) sedang mencari pendanaan sebesar Rp 500 miliar pada tahun ini. Dana tersebut ditujukan untuk mengembangkan kapasitas produksi.
Perusahaan BUMN ini tengah mengkaji dua alternatif pendanaan. Pertama melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Kedua, melalui penerbitan obligasi. Perusahaan akan melihat cara yang paling efisien antara kedua alternatif itu.
"Nilainya harapan saya bisa sampai Rp 500 miliar. Tapi kita lihat market," ungkap Direktur Keuangan PT Pindad (Persero) Achmad Sudarto saat ditemui KONTAN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta (6/7).
Selain meningkatkan kapasitas produksi, dana tersebut akan digunakan di industri pertahanan dan non pertahanan. Untuk industri pertahanan, sampai sekarang PT Pindad tetap mengutamakan kerja sama dalam negeri.
"Non pertahanan pemakaiannya paling besar itu ke pekerjaan umum, kementerian pertanian. Di luar itu ada PLN di genset, Pertamina beli tabung gas, dan PT INKA dan PT KAI beli rem dan lift," jelas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News