Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Lidya Yuniartha
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, makin banyak platform online streaming atau OTT yang hadir di Indonesia. Bukan hanya itu, makin banyak pula tontonan atau film yang bisa dinikmati masyarakat dari platfom ini.
Dengan munculnya OTT saat ini, Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) Edwin Nazir menilai, itu bukan tantangan bagi industri perfilman, justru bisa memberikan hal-hal positif.
Pertama, dari sisi kebiasaan penonton yang meningkat. "Dengan maraknya streaming platform, orang sudah terbiasa menikmati konten," ujar Edwin kepada KONTAN, Rabu (24/4).
Bukan hanya kebiasaan menonton yang meningkat, tetapi masyarakat pun terbiasa untuk menonton konten yang berkualitas. Apalagi, dengan banyaknya tayangan dari luar negeri yang bisa diakses. Walaupun, Edwin menyebutkan, konten-konten Indonesia tak kalah berkualitas.
Dengan banyaknya tontonan dengan kualitas baik, ini pun akan memberikan tantangan bagi para filmmaker untuk menghadirkan tontontan yang lebih baik lagi. "Artinya, kualitas film Indonesia juga semakin baik," tambah Edwin.
Baca Juga: Jumlah Penonton Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari Hari ke-21, Ini Sinopsisnya
Dia bilang, OTT dan industri perfilman tak akan saling menggantikan, tetapi justru saling berdampingan karena menawarkan hal yang berbeda. Pasalnya, film-film yang tayang di bioskop menawarkan pengalaman menonton yang berbeda, sementara menonton film di OTT bisa dilakukan di rumah.
Menurut Edwin, berbagai tantangan yang dihadapi industri perfilman saat ini. Tantangan ini terus berkembang dari sebelumnya
"Salah satu tantangan saat ini adalah kita perlu lebih banyak lagi sumber daya manusia (di bidang perfilman)," tutur Edwin.
Dia mengatakan, ini tak lepas dari makin banyaknya film-film diproduksi termasuk serial untuk platform OTT. Saat memproduksi sebuah tayangan serial, dibutuhkan waktu berbulan-bulan, sehingga kru film bisa menghabiskan waktu yang lama untuk satu produksi.
Bukan hanya itu, Edwin mengungkapkan, pembajakan masih menjadi tantangan bagi industri perfilman, sehingga diharapkan ini menjadi perhatian semua pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News