kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Plaza Indonesia membidik pendapatan Rp 1,6 triliun


Kamis, 08 Mei 2014 / 10:09 WIB
Plaza Indonesia membidik pendapatan Rp 1,6 triliun


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bisnis sewa properti yang masih moncer membuat PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) pede bisa meraup pendapatan Rp 1,6 triliun sampai akhir tahun ini. Proyeksi ini tumbuh 15% dari pendapatan 2013 yang sebesar Rp 1,39 triliun.

Lucy Suyanto, Direktur Keuangan Plaza Indonesia mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan utama mayoritas didongkrak oleh pendapatan berulang atau recurring income dari para penyewa di pusat belanja, serta dari sewa hotel dan perkantoran.

"Dari jumlah pendapatan sebesar itu, kami mengincar laba sebelum bunga, pajak, dan beban penyusutan (EBITDA) tahun ini bisa mencapai Rp 705 miliar. Tahun lalu, EBITDA Rp 616 miliar," kata Lucy saat paparan publik, Rabu (7/5).

Sejauh ini, Plaza Indonesia hanya menargetkan pendapatan dan EBITDA. Adapun target laba belum ditentukan lantaran bisa berubah, tergantung kondisi kurs rupiah.

Untuk menggenjot target bisnis, perusahaan ini bakal menerapkan dua strategi. Pertama, akan mengucurkan belanja modal senilai Rp 154 miliar. Belanja modal ini akan dipergunakan untuk merenovasi pusat belanja serta hotel kepunyaan perusahaan. "Contohnya, kami akan merenovasi kamar hotel Grand Hyatt Jakarta untuk suite room," katanya.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari proyek tahun lalu. Kala itu, perusahaan sudah meremajakan kamar hotel tipe standar. Hasilnya memang terbilang positif.

Pada 2013, hotel Grand Hyatt meraup pendapatan sebesar Rp 509,93 miliar, tumbuh 9% dari 2012 yang mencapai Rp 466,7 miliar, dengan rata-rata tingkat okupansi hotel mencapai 65,7%.

Strategi kedua, mengerek harga tarif sewa di pusat perbelanjaan yang sudah habis masa kontraknya tahun ini. "Kami akan menaikkan rate sewa sebesar 25,56%," kata Mia Egron, Direktur Komersial Plaza Indonesia Realty.

Adapun, rata-rata harga sewa tenant di pusat perbelanjaan ini bervariasi, bergantung produknya. Namun, jika dipukul rata, besaran harga sewa per meter persegi mencapai US$ 40-US$ 120.

Asal tahu saja, saat ini perusahaan ini memiliki dua pusat perbelanjaan yang terletak di pusat keramaian kota Jakarta, yakni Plaza Indonesia Shopping Centre dan FX Sudirman. Tahun 2013 lalu, pendapatan Plaza Indonesia Shopping Centre tumbuh 22,62% menjadi Rp 511,03 miliar dengan tingkat okupansi mencapai 97,2%. Sementara FX Sudirman meraup pendapatan kotor Rp 90 miliar dengan tingkat okupansi 92%.

Pada kuartal I-2014, perusahaan ini berhasil mengempit pendapatan sebesar Rp 378,1 miliar. Nilai ini tumbuh 11,1% dibanding pendapatan kuartal I-2013 (yoy) yang sebesar Rp 340,4 miliar. Sedangkan laba bersih melejit sebesar 118,2% dari Rp 21,4 miliar menjadi Rp 158,6 miliar.

Terkait dengan aksi PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) yang baru-baru ini menambah kepemilikan saham di PLIN, Lucy bilang, tak ada dampaknya bagi perusahaan. Soalnya, BSD membeli saham milik PT Paraga Arta Mida yang juga merupakan anak usaha Sinar Mas Land.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×