kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN akan bangun delapan megaproyek gas bumi


Selasa, 12 September 2017 / 17:10 WIB
PLN akan bangun delapan megaproyek gas bumi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melebarkan sayap bisnis dengan rencana pembangunan tujuh terminal gas alam cair (Liquifed Natural Gas/LNG) dan proyek pembangunan pipa gas.

Dalam data yang diterima KONTAN, tujuh terminal LNG itu terdiri dari tiga unit fasilitas regasifikasi gas terapung (floating storage regasification unit/FSRU). Rencananya, tiga FSRU tadi akan dibangun di kawasan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Muara Tawar Jakarta, dan yang terakhir Gorontalo di Sulawesi Selatan.

“Untuk FSRU-nya sudah menyelesaikan Feasibility Study (FS) dan pengadaan,“ ujar Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Selain FSRU, PLN juga tengah mengkaji pembangunan sedikitnya empat fasilitas penyimpanan LNG terapung (floating storage unit/FSU) dan satu terminal LNG. Adapun wilayah yang akan menjadi target pembangunan mencakup kawasan Indonesia bagian tengah, Bangka Belitung, Pontianak, Nias, Maluku dan Gresik.

“Untuk empat penyimpanan LNG ini untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku gas pembangkit milik PLN,“ ungkapnya. Adapun pasokan gas yang akan diterima oleh PLN salah satunya dari Tangguh Train III dan Marubeni.

Satu lagi, perusahaan listrik pelat merah ini juga diketahui bakal membangun dua jaringan pipa gas di wilayah Tanjung Batu, Riau. Adapun status dari proyek ini sudah terkontrak.

Untuk pembangunan delapan proyek yang ditetapkan ini akan melalui skema tender. Terkecuali pembelian gas, yang akan dilakukan secara Business to Business (B to B) mencari harga yang termurah. “Untuk nilai investasi dan kapasitasnya kita harus lihat datanya dulu, nanti kalau sudah ada baru saya sampaikan,“ tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN, Nicke Widyawati mengatakan tengah mengkaji dua pembangunan FSRU di Sumbagus dan Belawan. FSRU itu dibuat lantaran ada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) unit 3 dan 4 di Sumatera Utara sebagai bentuk meminimalkan biaya produksi.

Karena asal tahu saja, rencana masuknya PLN ke bisnis gas tak lepas dari strategi manajemen dalam menyiasati tingginya biaya pokok produksi (BPP) listrik. Sebab, manajemen PLN mengaku kerap memperoleh harga gas yang tinggi dari pemasok. Salah satunya ialah pasokan gas bumi di wilayah Sumatera Utara yang dibutuhkan PLN untuk mengoperasikan PLTGU Belawan.

Bisik-bisik, PLN berencana membangun FSRU Sumatera bagian Utara di daerah Belawan, lokasi itu sama di tempat di mana FSRU Belawan milik PGN dahulu dioperasikan sebelum dipindah ke Lampung.

Pemindahan FSRU Belawan atas perintah Kementerian BUMN karena mempertimbangkan infrastruktur yang dibangun PT Pertamina (Persero) saat itu yakni fasilitas regasifikasi LNG Arun dan pipa transmisi gas bumi Arun-Belawan sepanjang 350 kilometer.

Meski begitu, saat ini manajemen PLN tengah menghitung nilai keekonomian dan investasi tatkala fasilitas tadi dibangun dengan dana PLN, atau menyewa dari pihak lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×