kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Prabowo Resmikan Badan Industri Mineral, Asosiasi Geologi Respons Begini


Senin, 25 Agustus 2025 / 15:03 WIB
Prabowo Resmikan Badan Industri Mineral, Asosiasi Geologi Respons Begini
ILUSTRASI. Badan Industri Mineral nanti mengelola strategi material industri termasuk mineral tanah jarang atau tanah jarang yang terkait. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/YU


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Industri Mineral resmi dibentuk oleh Presiden Prabowo pada Senin (25/08) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 77P tahun 2025.

Dan mengangkat Brian Yuliarto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) sebagai Kepala Badan Industri Mineral.

Dalam catatan Kontan, Badan Industri Mineral nantinya mengelola strategi material industri termasuk mineral tanah jarang atau tanah jarang yang terkait dengan perlindungan industri.

Terkait keputusan Presiden Prabowo membentuk Badan Industri Mineral, menurut Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) perlu diimbangi dengan alokasi biaya inventarisasi untuk memetakan wilayah dan sumber cadangan mineral tanah jarang di dalam negeri.

Baca Juga: Presiden Prabowo Melantik Brian Yuliarto Jadi Kepala Badan Industri Mineral

"Tantangan utama dalam pengembangan adalah peningkatan inventarisasi potensi dari komoditas tersebut,” ungkap Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI), STJ Budi Santoso, saat dikonfirmasi Kontan, Senin (25/08).

Budi menambahkan, usaha melakukan inventori perlu dimulai dari kegiatan eksplorasi yang memadai sampai pada delineasi atau arget eksplorasi, sumber daya dan cadangan depositnya, juga identifikasi teknologi ekstraksi yang paling sesuai dan sudah terbukti aplikatif pada skala industri dan memiliki nilai keekonomian.

Secara umum, IAGI mengungkapkan Budi mendukung pembentukan Badan Industri Mineral jika memang memiliki target khusus untuk melakukan percepatan pengembangan mineral tanah jarang di dalam negeri.

"Jika ide spesifiknya adalah untuk melakukan akselerasi dan lebih fokus ke tanah jarang, saya pikir akan bagus," ungkapnya.

Baca Juga: Prabowo Melantik Didit Herdiawan Jadi Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura

Adapun, Budi mengingatkan agar lembaga baru di bawah Presiden langsung ini memiliki tupoksi yang jelas agar tidak tumpang tindih dengan izin pengelolaan Mineral dan Batubara (Minerba) di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kita masih belum tahu tupoksi dari lembaga baru ini, harapannya ada pembagian lingkup kerja dan jurisdiksi yang jelas dan saling menguatkan dengan lembaga-lembaga yang sudah ada sebelumnya,” tambahnya. 

Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (26/8) Hujan Lebat di Provinsi Berikut

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (26/8) Hujan Lebat di Provinsi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×