Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) bakal membangun Green Super Grid atau jaringan transmisi hijau skala luas dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, Green Super Grid menjadi salah satu langkah strategis dalam memboyong potensi EBT yang berada di wilayah terpencil ke pusat demand yang ada di perkotaan.
Baca Juga: Kembangkan PLTP, PLN Indonesia Power Telah Produksi Energi Panas Bumi 5,6 GWh
Infrastruktur ini menjadikan sistem kelistrikan antarpulau di Indonesia yang sebelumnya terfragmentasi menjadi terhubung satu sama lain.
”Green Super Grid akan kami jalankan dengan sungguh-sungguh. Green Super Grid tidak hanya mampu menghadirkan energi hijau yang ramah lingkungan, tapi juga mampu mewujudkan swasembada energi yang berbasis kekuatan lokal,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Selasa (3/6).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pembangunan transmisi listrik dalam 10 tahun ke depan mencapai total 47.758 kilometer sirkuit (kms).
Jaringan ini akan menghubungkan pembangkit-pembangkit EBT ke gardu induk PLN, dan selanjutnya menyalurkan daya ke jaringan distribusi hingga sampai ke pelanggan atau end user.
Baca Juga: PLN Bidik Kenaikan Permintaan Listrik Jadi 511 TWh pada 2034
Dari keseluruhan transmisi yang rencananya akan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu total 13,9 ribu kms. Kemudian akan dibangun juga 11,2 ribu kms di Sumatra, 9,8 ribu kms di Kalimantan, dan 9 ribu kms di Sulawesi.
Selain itu, lanjut Bahlil, untuk memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Indonesia Timur, juga akan ada penambahan transmisi sepanjang 3,9 ribu kms di regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Rencana pembangunan transmisi per regional ini juga meliputi 4 transmisi interkoneksi antarpulau, yakni Interkoneksi Jawa-Bali, Interkoneksi Sumatra-Batam-Bintan, Interkoneksi Sumatra-Jawa, dan Interkoneksi Kalimantan-Tarakan.
Selain transmisi, PLN juga akan membangun gardu induk dengan kapasitas total mencapai 107.950 megavolt ampere (MVA) untuk memperkuat sistem kelistrikan nasional.
Baca Juga: PLN Siap Jalankan Diskon 50% Tarif Listrik pada Juni-Juli 2025
Bukan hanya itu, untuk mengatasi intermitensi dari variable renewable energy (VRE) akibat cuaca, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), PLN merancang Smart Grid, yakni sistem kelistrikan modern yang memanfaatkan komunikasi dan informasi dua arah, sehingga menjadikannya lebih fleksibel, responsif, dan dapat memanfaatkan energi secara lebih optimal.
Bahlil menambahkan, proyek Green Super Grid ini tak hanya penting bagi keberhasilan transisi energi, tetapi juga membuka peluang investasi besar.
Total kebutuhan investasi dalam satu dekade ke depan untuk gardu induk dan transmisi diperkirakan mencapai Rp 565,3 triliun, yang terdiri dari penambahan jaringan transmisi 500 kV, transmisi 275 kV, transmisi 150 kV, transmisi 75 kV, dan transmisi 500 kV direct current (DC).
Selanjutnya: Jasindo Catat Pendapatan Premi Rp 1,11 Triliun hingga April 2025
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Minum Teh Hijau untuk Diet, Ampuh Bakar Lemak Lebih Cepat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News