kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN bangun kilang mini LNG di daerah


Selasa, 21 Oktober 2014 / 11:16 WIB
PLN bangun kilang mini LNG di daerah
ILUSTRASI. Promo Hypermart Hyper Diskon Weekday Periode 9-11 Mei 2023.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini tengah menyiapkan proyek pembangunan terminal mini gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di sejumlah wilayah. Pengembangan itu dimulai setelah perusahaan plat merah tersebut mendapat kepastian alokasi LNG dari Tangguh, Papua. 

Suryadi Mardjoeki, Head of Gas and Oil Division PT PLN mengatakan, pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan untuk menekan tingginya biaya listrik di Indonesia Timur khususnya di pulau-pulau kecil yang masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). "Total penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sana masih tinggi, sekitar 3 juta kiloliter (kl) per tahun," kata Suryadi kepada KONTAN, Senin (20/10).

PLN dan BP Tangguh telah meneken penandatangan jual beli gas (PJBG) dari kilang LNG Tangguh untuk jangka waktu 19 tahun pada akhir pekan lalu. Perusahaan tersebut akan memperoleh pasokan gas alam cair total sebanyak 400 kargo.

Nah, selain akan mengalokasikan gas ke wilayah Sumatera bagian utara dan sebagian di Pulau Jawa, PLN juga akan menyisihkan pasokan gas tersebut ke Indonesia Timur. "Kami akan menyiapkan infrastruktur di pulau-pulau kecil di Indonesia Timur, sekarang proyek ini masih dalam pembahasan internal PLN," ujar Suryadi.

Rencananya, khusus di wilayah timur PLLN akan men distribusikan gas sebanyak 2 kargo atau sekitar 30 million metric standard cubic feet per day (mmscfd). Adapun jumlah kebutuhan investasi untuk pembangunan mini plant LNG tersebut sekitar US$ 20 juta. 

"Kami akan membangun banyak storage di pulau kecil untuk mendistribusikan gas, seperti di wilayah Maluku, Nusa Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Maluku Utara," kata Nur Pamudji, Direktur Utama PLN.

Meskipun sudah punya kepastian pasokan gas, manajemen PLN belum bisa memastikan berapa besar penghematan yang dihasilkan dari konversi pembangkit setrum dengan tenaga diesel ini menjadi pembangkit gas. Hanya saja, PLN mengklaim telah merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Indonesia Timur sejak 2010. Proyek tersebut belum bisa terlaksana lantaran belum memiliki kepastian alokasi gas untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit. Alhasil di sejumlah wilayah tersebut masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Setelah ada kepastian pasokan gas dari Tangguh, PLN langsung berupaya untuk menggenjot pembangunan infrastruktur gas di wilayah tersebut. Nah, proyek ini akan dimulai pada 2016 mendatang, sehingga program penggantian BBM ke gas untuk kebutuhan listrik bisa dilakukan mulai tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×