Reporter: Agustinus Beo Da Costa, Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mempersiapkan dokumen tender untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan total kapasitas 4.000 Megawatt (MW). Ada tiga wilayah PLTU yang disiapkan.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji menyatakan, PLN siap melakukan tender dua PLTU berkapasitas jumbo. Proyek pertama lahannya bahkan sudah dibebaskan yakni PLTU Jawa 7.
Sementara untuk PLTU Jawa 5, pembebasan lahannya akan diserahkan kepada pihak pengembang listrik yang akan memenangi tender. Rencananya, lokasi PLTU Jawa 5 berada di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Sementara PLTU Jawa 7 akan berlokasi di Banten dan Jawa Barat. "Terserah pengembang mau memilih lokasi yang mana. Nanti saya akan pilihkan lokasi yang bagus, PLN terbuka untuk penentuan lokasi," imbuh Nur Pamudji, akhir pekan lalu.
Adapun kapasitas PLTU Jawa 5 dan Jawa 7 masing-masing 2x1.000 Megawatt (MW) sehingga total 4.000 MW. Dua proyek pembangkit listrik kini merupakan bagian dari program percepatan pembangkit listrik tahap dua.
Dalam hitungan PLN, nilai investasi kedua proyek PLTU tersebut sekitar US$ 3 miliar. PLN menargetkan dua PLTU ini bisa beroperasi pada tahun 2020 mendatang. "Proyeknya memang lama, namun kapasitasnya besar," ungkapnya.
Meskipun tengah menyiapkan dokumen tender, hingga saat ini Nur mengaku PLN belum menerima ketertarikan dari calon investor. Namun ia berharap nantinya saat tender dibuka investor lokal maupun asing berminat untuk masuk.
Nantinya dua pembangkit ini diprediksi bakal membutuhkan suplai batubara sekitar 14 juta ton per tahun.
Hal ini berkaca dari perkiraan kebutuhan batubara di PLTU Batang di Jawa Tengah dengan kapasitas pembangkit 2x1.000 MW, kebutuhan batubara mencapai 7 juta ton per tahun.
PLN masih berharap bisa membangun PLTU berkapasitas 10.000 MW per tahun untuk memenuhi kebutuhan listrik sebesar 240.000 MW sampai 2031 nanti.
Saat ini, kapasitas daya listrik yang terpasang pada pembangkit listrik di Indonesia baru mencapai 50.000 MW.
PLN mengklaim saat ini semua pembangkit mayoritas sudah memakai batubara. Tahun depan PLN menargetkan pembangkit batubara bisa mencapai 57,33%, lalu pembangkit gas, 23,21%. dan BBM tinggal tersisa 8,53%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News