kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN Butuh 161,15 Juta Ton Batubara di 2023, Ini 10 Pemasok Terbesarnya


Kamis, 10 November 2022 / 20:36 WIB
PLN Butuh 161,15 Juta Ton Batubara di 2023, Ini 10 Pemasok Terbesarnya


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan sekitar 161,15 juta ton batubara pada 2023 mendatang.

Kebutuhan batubara PLN tersebut terungkap dari surat yang ditandatangani Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria.

Surat tertanggal 7 November 2022 tersebut disebutkan bahwa sehubungan dengan kewajiban pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri oleh pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), Izin Usaha Pertambangan dan Izin Usaha Pertambangan Khusus tahap Operasi Produksi komoditas batubara, Kementerian ESDM menyampaikan data kebutuhan masing-masing PLTU tahun 2023 yang wajib dipenuhi oleh perusahaan.

AdapunĀ  berdasarkan surat edaran yang sama, total jenderal kebutuhan batubara untuk kebutuhan PLTU tahun depan adalah sebesarĀ  161.155.417 metrik ton.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Perusahaan yang Wajib Pasok Batubara (DMO) PLTU PLN Tahun 2023

Dari jumlah tersebut, terdapat 10 pemasok dengan volume terbesar batubara ke PLN.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menempati urutan teratas dengan volume pasokan mencapai 26,75 juta ton. Kemudian, PT Kaltim Prima Coal, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan volume sebesar 13,70 juta ton.

Selanjutnya, PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dengan volume sebesar 12,32 juta ton.

Kemudian, anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni PT Kideco Jaya Agung dengan kewajiban pasok sebesar 10,55 juta ton. Selanjutnya, anak usaha BUMI yakni PT Arutmin Indonesia dengan volume pasokan sebesar 7,80 juta ton.

Perusahaan lain yang mendapatkan alokasi volume cukup tinggi yakni PT Berau Coal dengan volume 6,95 juta ton. Selanjutnya, PT Bara Tabang yang merupakan anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dengan alokasi mencapai 6,29 juta ton.

Anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), PT Borneo Indobara mendapatkan kewajiban pasokan batubara sebesar 5,99 juta ton.

Dua perusahaan lainnya yakni PT Indexim Coalindo dengan kewajiban pasok sebesar 5,61 juta ton serta PT Antang Gunung Meratus dengan alokasi sebesar 4,52 juta ton batubara.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Wajib Pasok Batubara 20,1 Juta Ton untuk PLTU di Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×