Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menggarap delapan wilayah kerja panas bumi (WKP) yang direncanakan bisa memproduksi setrum pada rentang 2023-2024. Untuk mencapai target tersebut, PLN pun membutuhkan investasi lebih dari US$ 1 miliar.
Direktur PT PLN Gas & Geothermal Yudistian Yunis mengungkapkan, investasi tersebut tidak akan sepenuhnya ditanggung PLN. Yunis bilang, porsi pendanaan yang berasal dari ekuitas PLN justru hanya sekitar 20%-30% saja.
Sementara sisanya akan ditutupi melalui pendanaan pihak ketiga. "Kita upayakan dari luar, nggak dari PLN sendiri. Jadi skema (pendanaan)nya 80%:20% atau 70%:30%, sebanyak 20%-30% dari ekuitas sendiri," kata Yunis saat menghadiri Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition, Rabu (14/8).
Baca Juga: JK Kritik Pengembangan Pembangkit Panas Bumi Lambat, Pemerintah Siapkan Insentif premium
Selain dari pendanaan pihak ketiga, Yunis berharap akan ada suntikan dana dari mitra yang sudah digandeng PLN. "Diharapkan mitranya juga bisa terlibat membawa pendanaan, kita juga minta opsi itu ke mitra," sambungnya.
Sebagai informasi, saat ini PLN memiliki 11 wilayah kerja panas bumi (WKP). Tiga WKP dikembangkan sendiri oleh PLN, dan delapan lainnya digarap bersama mitra.
Adapun, kedelapan WKP tersebut adalah Kepahiang di Bengkulu dengan potensi hingga 110 Megawatt (MW), Songa Wayaua di Maluku Utara (10 MW), Atadei di NTT (5 MW), Sirung di NTT (5 MW), Tangkuban Parahu di Jawa Barat (60 MW), Oka Ile Ange di Pulau Flores (10 MW), Gunung Ungaran di Jawa Tengah (55 MW), Danau Ranau di Lampung (20 MW).
Untuk menggarap kedelapan WKP itu, PLN telah menggandeng lima mitra. Kelima mitra yang sudah lolos prakualifikasi tersebut adalah PT Apexindo Pratama Duta, Ormat Technologies, Medco Energi, Halliburton, dan Itochu Corporation.
Baca Juga: Kementerian ESDM siap susun roadmap dorong pengembangan PLTP
Yunis menyebut, dalam 2 bulan-3 bulan ke depan PLN akan mengumumkan pembagian WKP mana saja yang akan digarap oleh kelima mitra tersebut. Dalam pembagian ini, kata Yunis, ada mitra yang akan mengerjakan lebih dari satu WKP bersama PLN.
"Sekarang lagi on going, targetnya 2 bulan-3 bulan ke depan kita sudah bisa umumkan untuk WKP ini, PLN bermitra dengan siapa," terangnya.