kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN kaji ulang proyek kabel bawah laut (HVDC)


Senin, 30 Mei 2016 / 16:01 WIB
PLN kaji ulang proyek kabel bawah laut (HVDC)


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PLN kembali melanjutkan proyek kabel bawah laut (high voltage direct current transmission/HVDC) berdaya 500 kilo volt (kV) untuk Sumatera sampai Jawa.

Namun, pihak PLN masih harus mengkaji ulang proyek yang sedianya dicanangkan pada tahun 2007 itu. Alasannya, proyek tersebut harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Lagi pula, wilayah Sumatera masih sangat membutuhkan listrik yang sangat besar.

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, pihaknya masih harus mengkaji ulang proyek HVDC itu. Pasalnya, kondisi Sumatera pada 11 tahun yang lalu berbeda dengan saat ini.

Misalnya, kata Sofyan, pada 11 tahun yang lalu RUPTL belum ada. Kondisi perekonomian di Sumatera pada 11 tahun lalu juga berbeda dengan saat ini. 

“Hari ini Sumatera belum terintegrasi. Pantai timur belum ada, pantai barat belum ada, jaringan di tengah masih terputus-putus,” terangnya di Kantor PLN Pusat, Senin (30/5).

Karena itu, lanjut Sofyan, proyek HVDC akan dikaji ulang PLN. Kajiannya baru bisa diputuskan satu atau dua bulan kedepan.

Sofyan mengisyaratkan, listrik di Sumatera tidak perlu dibawa ke Jawa. Karena, Sumatera masih membutuhkan listrik yang sangat besar. 

“Jawa sudah masuk 23.000 MW dalam RUPTL. Jadi disesuaikan dengan kondisi saat ini. Masih banyak beberapa pemadaman. Bagaimana kalau listrik dibawa ke jawa? Apa tidak marah orang Sumatera?” ungkapnya.

Adapun beberapa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 yang sedianya sudah berjalan dan direncakan listriknya akan dialiri ke Pulau Jawa, Sofyan bilang, memang semestinya berjalan. Namun, kebutuhan listriknya untuk Sumatera.

“Tanpa HVDC bisa jalan. Kalau untuk di Sumatra bisa jalan,” imbuh Sofyan.

Saat ini, lanjut Sofyan, listrik di Pulau Jawa sudah memiliki 23.000 MW. Sedangkan aliran listrik di Jawa untuk Sumatera hanya 3.000 MW. 

Sedangkan di Sumatera membutuhkan listrik 11.000 MW. “Di Sumatera butuh. Jadi seharusnya dibawa dari Sumatra ke Jawa atau dari Jawa dibawa ke Sumatra?” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×