Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PLN membantah, pelaksanaan Proyek 35.000 MW lambat. Menurut mereka, pelaksanaan proyek tersebut justru masih sesuai harapan.
Sofyan Basir, Dirut PLN mengatakan, kemajuan pelaksanaan proyek tersebut sudah 40%. "Kalau disebut yang COD (beroperasi secara komersial) baru 9,4%, itu benar, karena buatnya saja 3-4 tahun, kalau saya sampaikan yang COD 37%, itu aneh," katanya di Komplek Istana Negara Selasa (1/11).
Sedang untuk pelaksanaan proyek lain, Sofyan mengatakan, saat ini sudah dalam proses administrasi. Untuk proyek yang dilaksanakan oleh investor Jepang misalnya, sampai saat ini beberapa di antaranya masih menunggu adanya jaminan dari pemerintah dan kesepakatan pendanaan.
"Kalau Jepang, itu kan ada jaminan pemerintah, baru teken November akhir ini, jadi ada waktu 12 bulan ke depan, November atau Desember, jadi belum financial close," katanya.
Sofyan menjamin, dengan perkembangan pelaksanaan Proyek 35.000 megawatt yang telah dilaksanakan sampai saat ini, proyek tersebut akan rampung sesuai harapan. "Pasti jadi, tidak akan kurang," katanya.
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Terbatas tentang Evaluasi Proyek 35.000 megawatt di Kantor Kepresidenan Selasa (1/11).
Jokowi menyatakan, pelaksanaan proyek listrik 35.000 megawatt yang dijalankan pemerintahannya masih jauh dari harapan. Berdasarkan laporan yang diterimanya, untuk yang target pembangkit listrik beroperasi (COD) proyek 35.000 tahun 2016 baru tercapai 36%- nya saja.
Untuk Program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan (FTP) 1 dan 2 yang merupakan bagian dari Program 7.000 megawatt, target 2016 baru tercapai 83% atau baru 53% dari target keseluruhan. "Dengan demikian, realisasi pembangkit listrik COD sampai 24 Oktober 2016 baru 9,4% dari target keseluruhan,"
Atas seretnya realisasi proyek itulah, Jokowi memerintahkan para menterinya untuk bekerja lebih keras lagi melaksanakan Proyek 35.000 megawatt. Dia juga memerintahkan para menterinya untuk memberi tahu semua kendala pelaksanaan proyek tersebut kepadanya.
"Apakah investornya, izinnya, pembebasan lahannya atau yang lainnya, sampaikan, saya ingin tahu masalahnya apa," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News