kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

PLN menargetkan dua jaringan transmisi di Sulsel beroperasi kuartal pertama 2021


Senin, 07 Desember 2020 / 08:02 WIB
PLN menargetkan dua jaringan transmisi di Sulsel beroperasi kuartal pertama 2021
ILUSTRASI. PLN mengejar penyelesaian Proyek Strategis Nasional untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Sulawesi Selatan (Sulsel).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) tengah mengejar penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Sulawesi Selatan (Sulsel). Yaitu pembangunan jaringan transmisi bawah tanah bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang terbentang dari Daya Baru sampai dengan Kawasan Industri Makassar (Kima) dan jaringan transmisi 150 kV Daya Baru Incomer.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi tentunya akan membutuhkan pasokan listrik yang memadai. Adapun, Kawasan Industri Makassar merupakan salah satu pusat kegiatan investasi di Sulawesi Selatan.

Selain itu, dengan adanya pengembangan Sultan Hasanuddin International Airport (SHIA), dua jaringan transmisi ini dibutuhkan untuk suplai pasokan daya ke SHIA, yang selama ini hanya disuplai dari GI 70 kV Mandai. "Oleh karena itu, kami siapkan dari sekarang," kata Huda dalam siaran pers, Minggu (6/12). 

Di tengah masa pandemi ini, Huda menyebut bahwa PLN terus berupaya merampungkan dua jalur transmisi tersebut guna meningkatkan keandalan pasokan listrik di Sulsel. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan percepatan pembangunan proyek strategis nasional sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020.

Baca Juga: Penetrasi kendaraan listrik, holding BUMN baterai listrik dibentuk

Secara teknis, pembangunan jaringan transmisi bawah tanah 150 kV Kima - Daya Baru memiliki 34 unit Join Pit (JP) dengan lintasan sepanjang 32,61 kilo meter sirkuit (kms). Sedangkan, jaringan transmisi 150kV Daya Baru Incomer membentang sepanjang 14,76 kms melalui 12 menara.

"Kini jaringan transmisi bawah tanah Kima-Daya Baru telah mencapai 70,44% dan jaringan transmisi Daya Baru mencapai 78,42%. Kami mengupayakan jaringan tersebut dapat beroperasi di triwulan pertama 2021," sebut Huda.

Kedua jaringan transmisi tersebut bakal meningkatkan suplai sistem kelistrikan yang semakin andal. Dengan dukungan dari seluruh stakeholders terkait, Huda berharap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan segera bermanfaat bagi masyarakat, industri serta investasi di Sulsel.

Baca Juga: Syukurlah! Tarif listrik periode Januari-Maret 2021 tidak naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×