kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penetrasi kendaraan listrik, holding BUMN baterai listrik dibentuk


Minggu, 06 Desember 2020 / 22:24 WIB
Penetrasi kendaraan listrik, holding BUMN baterai listrik dibentuk
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengisian listrik kendaraan bermotor jenis mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Gedung Sate. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah mendorong hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) terwujud melalui pembentukan holding Indonesia Battery.

Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengerjakan dua proyek hilirisasi nikel untuk menjadi baterai. Perusahaan plat merah yang akan mengerjakannya adalah holding pertambangan MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan penetrasi EV perlu dilakukan mengingat sejumlah negara pun mulai mencanangkan pembatasan mobil konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE).

Baca Juga: Ingin turunkan emisi, pengembangan EBT digenjot

"Kita tahu sejumlah negara mulai batasi penjualan kendaraan ICE. Itu kenapa dengan Kementerian BUMN sudah buat keputusan Pertamina akan buat JV untuk dirikan satu perusahaan Indonesia Battery,"ujar Ahok dalam 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Selasa (2/12).

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan saat ini diskusi antara semua pihak terkait masih terus dilaksanakan. "Pertamina terus melakukan investasi pengembangan energi untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang, termasuk memperkuat dan merealisasikan upaya transisi energi ke arah energi baru terbarukan," terang Fajriyah kepada Kontan.co.id, Minggu (6/12).

Asal tahu saja, demi mengembangkan industri baterai kendaraan listrik Pertamina bakal menyiapkan investasi sebesar US$ 0,5 miliar untuk kapasitas mencapai 5,1 GigaWatt (GW).

Baca Juga: Permintaan dari China bikin harga batubara kian membara

Fajriyah melanjutkan, demi mendukung industri EV Pertamina hingga kini telah mengoperasikan dua charging station yang tersedia di SPBU COCO Kuningan, Jakarta Selatan. "Ke depannya hal tersebut (pengembangan charging station) tetap menjadi rencana Pertamina dalam rangka green energy," pungkas Fajriyah.

Selanjutnya: Usulan perubahan status SKK Migas menjadi BUMN khusus kian mencuat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×