kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN operasikan 18 PLTU dalam dua tahun ke depan


Senin, 28 Oktober 2013 / 15:37 WIB
PLN operasikan 18 PLTU dalam dua tahun ke depan
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT PLN (Persero) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di 18 lokasi dengan total kapasitas 350 megawatt. Kabarnya, 18 PLTU tersebut akan dibangun dalam waktu dua tahun.

Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, mengatakan ke-18 proyek PLTU skala kecil yang seluruhnya berlokasi di luar Jawa-Bali tersebut merupakan proyek PLTU Merah Putih.

Pasalnya, selain dikerjakan putra putri terbaik bangsa Indonesia, juga material utama yang digunakan untuk membangun PLTU ini nyaris semuanya memanfaatkan produk-produk lokal.

“Saat ini, material utama seperti boiler, generator, dan turbin untuk PLTU skala kecil sudah dapat diproduksi di dalam negeri,” ujar Bambang, Senin (28/10).

Menurut Bambang, kondisi yang mendorong penggunaan produk lokal adalah kenyataan bahwa PLN membiayai pengeluaran investasi atau belanja modal (capital expenditures/capex) yang sangat besar setiap tahun. Realisasi capex PLN tahun lalu saja mencapai Rp 50 triliun.

Dari angka tersebut, hanya sebagian kecil yang dinikmati di dalam negeri. Sebagian besar belanja PLN selama ini mengalir ke luar negeri. Peralatan-peralatan kelistrikan selama ini didominasi produk impor.

"Bila dana sebesar itu bergulir di dalam negeri akan menciptakan efek domino yang sangat besar terhadap kemajuan perekonomian dalam negeri," ungkap Bambang.

Bambang melanjutkan, sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik terbesar, tantangan besar PLN adalah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang rata-rata pertumbuhan 7% sampai 8% per tahun.

Dibutuhkan dana investasi Rp 60 hingga Rp 70 triliun yang dibelanjakan PLN tiap tahunnya untuk membangun infrastruktur kelistrikan demi memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik tersebut. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×