Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Dari jumlah itu, sebanyak 52,04 standar kargo diperuntukkan untuk ekspor dan 18,7 standar kargo untuk domestik. Arief bilang, masih ada sisa 7 standar kargo yang belum memiliki kontrak, dan akan diprioritaskan untuk kebutuhan domestik.
Sedangkan lifting dari Kilang LNG Tangguh diproyeksi mencapai 123 standar kargo di tahun ini. Rinciannya, 86 standar kargo untuk ekspor dan 35 standar kargo untuk domestik.
"Selain itu terdapat 2 standar kargo volume yang belum memiliki kontrak, yang akan diprioritaskan untuk domestik," ungkap Arief kepada Kontan.co.id, Selasa (5/1) lalu.
Baca Juga: Tekmira Balitbang ESDM kembangkan anoda baterai dari batubara
Dia pun menyampaikan bahwa dari sisi strategi pemasaran, SKK Migas masih melihat perkembangan pasar LNG global. Yang pasti, prioritas LNG tetap bagi kebutuhan domestik. Sedangkan pasar ekspor untuk 2021 ini masih tidak banyak perubahan dibandingkan tahun lalu.
Pada tahun 2020, ekspor LNG yang dilakukan langsung banyak ditujukan ke Jepang, Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat.
Kata dia, SKK Migas telah mengantisipasi jika serapan LNG oleh PT PLN (Persero) belum optimal seiring dengan tingkat konsumsi listrik yang masih dibayangi pandemi Covid-19. "LNG aman, kalau PLN nggak serap, kita bisa antisipasi," pungkasnya.
Selanjutnya: Pemerintah targetkan rasio elektrifikasi di Indonesia capai 99,9% di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News