kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

PLN Siap Hadapi Lonjakan Kebutuhan Listrik Lewat Transformasi Digital


Selasa, 27 Mei 2025 / 17:04 WIB
PLN Siap Hadapi Lonjakan Kebutuhan Listrik Lewat Transformasi Digital
ILUSTRASI. PT PLN (Persero) menegaskan kesiapan mereka dalam menghadapi lonjakan permintaan listrik nasional, terutama dari industri digital.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) menegaskan kesiapan mereka dalam menghadapi lonjakan permintaan listrik nasional, terutama dari industri digital seperti data center dan jaringan 5G yang terus berkembang. Di tengah tantangan elektrifikasi dan urbanisasi, transformasi digital sistem distribusi listrik menjadi agenda utama perusahaan.

Ignatius Rendroyoko, Senior Manager for Quality Management PLN, menyebut bahwa pemerintah telah menetapkan peta jalan kebutuhan listrik nasional dalam dokumen RUPTL 2025-2034.

“Kami sudah memperhitungkan pertumbuhan beban dari data center, cloud computing, dan digitalisasi industri. Itu semua butuh pasokan daya yang besar, andal, dan efisien,” jelasnya saat MCSeT Global Launch di Jakarta, Selasa (27/5).

Untuk menjawab tantangan tersebut, PLN mengembangkan digital-based monitoring system dalam sistem distribusinya. Teknologi ini memungkinkan deteksi dini gangguan dan respon real-time terhadap beban dinamis. PLN juga mengadopsi pendekatan grid optimization and aggregation, agar sistem bisa semakin adaptif dan efisien.

Baca Juga: Erick Thohir Tunggu Surat dari Airlangga terkait Diskon Tarif Listrik 50%

Rendroyoko menambahkan bahwa kolaborasi menjadi kunci. PLN tidak bisa bergerak sendiri dalam membangun sistem kelistrikan yang tangguh di tengah tantangan geografis Indonesia.

“Kami butuh kerja sama dengan penyedia teknologi seperti Schneider Electric, juga dengan para independent power producer, karena transformasi energi ini butuh dukungan teknologi, pendanaan, dan SDM,” ujarnya.

Saat ini, PLN menjalankan proses pemilihan teknologi lewat tahapan pilot project dan proof of concept untuk menjamin kesesuaian teknologi dengan kebutuhan nyata di lapangan. “Kita nggak bisa sembarangan adopsi. Harus jelas use case-nya, relevan dengan pain point PLN, dan punya solusi konkret,” tegasnya.

Transformasi sistem distribusi PLN juga didukung oleh roadmap yang disusun terstruktur, dijalankan secara bertahap, namun tetap adaptif terhadap kebutuhan dan perkembangan teknologi. “Kuncinya, cepat tapi hati-hati,” pungkas Rendroyoko.

Baca Juga: Ini Perbedaan Syarat Diskon Tarif Listrik Juni-Juli 2025 dengan Diskon Awal Tahun

Selanjutnya: Jadwal Pendaftaran SPMB Kota Depok Jenjang TK, SD, dan SMP 2025

Menarik Dibaca: Lighthouse Advanced Ekspansi, Perkuat Posisi di Sektor Kesehatan Berbasis Gaya Hidup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×