Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SENTUL. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) hingga November 2025 baru mencapai Rp 210,90 triliun. Angka tersebut setara 82,87% dari target APBN 2025 sebesar Rp 254,49 triliun.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan, konsolidasi untuk mendorong percepatan realisasi pendapatan negara hingga akhir tahun terus dilakukan dan diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun ini.
"Jadi, untuk target PNBP Kementerian ESDM ditargetkan pada tahun 2025 ini Rp 254 triliun. Kita mengharapkan dengan konsolidasi yang dilakukan karena PNBP itu kan bukan hanya dari hulu migas, tetapi juga ada dari minerba, ada dari energi baru terbarukan dan juga ada PNBP lain. Jadi, kami mengharapkan ini apa yang sudah ditargetkan itu akan bisa tercapai," kata usai ditemui di agenda Rapat Koordinasi Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas – KKKS Tahun 2025 di Sentul, Bogor, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: PNBP Sektor ESDM Baru Capai Rp 200,66 Triliun, 78,74% dari Target APBN 2025
Rincian PNBP sektor ESDM menunjukkan penerimaan terbesar masih berasal dari sektor mineral dan batubara (minerba) yang mencapai Rp 114,55 triliun. Disusul minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 85,59 triliun, PNBP panas bumi Rp 1,78 triliun, serta PNBP lainnya Rp 8,68 triliun.
Sebelumnya dalam catatan Kontan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target PNBP tahun ini bakal tercapai. penurunan harga minyak mentah Indonesia (ICP) serta harga komoditas mineral dan batubara tidak akan dijadikan alasan untuk menurunkan target penerimaan negara.
"Kemudian harga komoditas batubara, mineral lain pun menurun. Tapi kami tidak mau menjadikan penurunan harga ICP dan harga mineral itu kemudian untuk mengurangi target pendapatan negara. Karena apa? Negara sekarang lagi membutuhkan banyak anggaran untuk pembiayaan, termasuk sektor ESDM," kata Bahlil dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025).
Bahlil juga melaporkan produksi minyak Indonesia hingga Oktober 2025 telah mencapai 605,5 ribu barel per hari (bph), naik 4,94% dibandingkan periode Januari–Oktober 2024.
Baca Juga: PNBP Sektor ESDM Tahun 2025 Masih Berpotensi Tercapai, Ini Alasannya
“Kami juga laporkan dalam APBN kita, untuk produksi minyak kita di tahun 2025, itu sebesar 605.000 barel per day. Dan kami laporkan di forum yang terhormat ini, sampai dengan bulan Oktober kita sudah mencapai 605,8 ribu barel per hari,” kata Bahlil.
Bahlil menilai capaian tersebut menjadi sinyal positif di tengah tantangan alamiah sektor hulu migas, terutama karena banyak sumur tua yang membutuhkan investasi tambahan agar tetap produktif.
"Karena sumur-sumur kita ini semakin ke sini semakin tua dan dibutuhkan akselerasi termasuk dalamnya adalah bagaimana kita memberikan sweetener untuk kemudian bisa mereka melakukan ekspansi atau minimal mempertahankan produksi mereka selama sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Bahlil.
Selanjutnya: Dukung Sektor Pendidikan, Nasional Re Dorong Peningkatan Kualitas SDM
Menarik Dibaca: Banyak Risiko Penyakit Terdeteksi Dini, Ini Pentingnya Rutin Periksa Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













