kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PNM genjot program ekonomi keluarga sejahtera


Rabu, 08 Juni 2016 / 15:56 WIB
PNM genjot program ekonomi keluarga sejahtera


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (Persero) memasuki usia ke-17 tahun ini. 

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melayani pembiayaan pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) ini, menargetkan bisa menjadi ujung tombak dalam menjalankan ekomi kerakyatan.

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Parman Nataatmadja mengatakan, pencapaian yang telah diraih PNM sejak awal berdiri hingga kini berusia 17 tahun sangat positif. 

Ia mengklaim, PMN kini menjadi salah satu ujung tombak pemerintah Indonesia dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa sekaligus motor utama dalam menjalankan Nawacita Ekonomi Kerakyatan.

“Berkat kerjakeras dari seluruh insan PNM, kami telah menjadi BUMN yang menjadi ujung tombak pemerintah Republik Indonesia dalam menjalankan Nawacita yang dicanangkan presiden Joko Widodo yaitu Ekonomi Kerakyatan.” ujar Parman, Rabu (8/6).

Ia menjelaskan, seiring berjalannya waktu unit bisnis PNM pun kian menggurita, jika sebelumnya Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) menjadi amunisi utama dalam menjalankan bisnis, kini PNM tengah menggalakkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang ditujukan kepada ibu rumah tangga produktif pra sejahtera.

Selain melalui ULaMM, PMN kini tengah menggencarkan program Mekaar atau membina Ekonomi Keluarga Sejahtera dengan sasaran wanita produktif yang hidup di bawah garis kemiskinan. 

Mekaar merupakan unit bisnis yang memberikan jasa pembiayaan dengan plafon mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 5 juta ke setiap nasabah dan tidak ada jaminan dengan pembayaran secara mingguan dan menggunakan sistem tanggung renteng.

Ia melanjutkan, bila menelusuri sejarah pendirian PNM, perusahaat pelat merah ini tak lepas dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1998. 

Perjalanan sejarah perkembangan ekonomi di Indonesia telah membangkitkan kesadaran akan kekuatan sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dan prospek potensinya di masa depan. 

Nilai srategis tersebut kemudian diwujudkan pemerintah dengan mendirikan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) pada 1 Juni 1999, sebagai BUMN yang mengemban tugas khusus memberdayakan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×