kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi Blok Mahakam bagi Total EP belum berubah


Jumat, 07 April 2017 / 09:57 WIB
Porsi Blok Mahakam bagi Total EP belum berubah


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina masih berpegang pada skenario awal bahwa porsi participating interest (PI) Blok Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur untuk Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sebanyak 30%. Oleh karena itu, manajemen Pertamina meminta kedua perusahaan tersebut mengirimkan surat kepada pemerintah, bila berminat dengan tawaran tersebut.

Ellia Massa Manik, Direktur Utama Pertamina, menyatakan, hasil pertemuan dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan serta dengan manajemen Total E&P, belum ada kesepakatan signifikan soal PI tersebut. Oleh karena itu, Pertamina berpegang pada komitmen awal bahwa porsi PI Total E&P dan Inpex sebesar 30%.

Sebelumnya, Menteri Jonan membuka peluang supaya Total E&P dan Inpex mendapatkan tawaran porsi saham sebesar 39%. Namun, rencana tersebut tidak diterima oleh Pertamina. "Mandat kami tetap (berikan) 30%," terang Ellia, di Kantor Kementerian ESDM usai melakukan perundingan, Kamis (6/4).

Soal hasil perundingan, Ellia hanya bilang, Total E&P dan Inpex kembali diminta membuat surat, jika tetap berminat ikut mengelola Mahakam dengan PI 30%. "Tawaran kami hari ini 30%. Tetapi terserah mereka. Mereka kirim surat ke pemerintah. Bisa jadi mereka tidak sepakat atau tidak ikut, kan?" kata Ellia.

Sementara soal kegiatan drilling di Blok Mahakam, akan tetap berjalan pada Agustus 2017 ini. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyebutkan, dari target 18 sumur yang akan dilakukan pengeboran, hanya delapan sumur yang akan dilakukan oleh Total E&P.

"Jadi tahun ini bor delapan sumur dari rencana awal 18. Perjanjian dengan Total hanya delapan di bulan Agustus. Itu yang drilling mereka, karena kita baru masuk 1 Januari 2018," jelas Syamsu.

Namun, saat dimintai keterangan di Kantor Kementerian ESDM, President and General Manager Total E&P Arividya Novianto, enggan memberikan komentar. Pada pertemuan tersebut, turut hadir pula CEO Total Patrick Pouyanne didampingi President of Total E&P Arnaud Breuillac juga Senior Vice President of Total E&P.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga enggan menjawab hasil pembahasan dengan Total E&P beserta Pertamina soal Blok Mahakam tersebut. "Nanti dulu, ya, jawabannya," kata Archandra, di kantornya, Kamis (6/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×