kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Potensi Kenaikan Pungutan Ekspor CPO ke 10% Picu Pro dan Kontra


Minggu, 22 Desember 2024 / 17:10 WIB
Potensi Kenaikan Pungutan Ekspor CPO ke 10% Picu Pro dan Kontra
ILUSTRASI. Karyawan mengawasi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebelum dimasak di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Senin (18/11/2024). Badan Pusat Statistik mencatat kinerja ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan turunannya mengalami peningkatan mencapai US$2,37 miliar pada Oktober 2024 atau mengalami peningkatan sebesar 70,90 persen (month to month) dibanding bulan lalu sebesar US$1,38 miliar. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/agr *** Local Caption ***


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menaikkan persentase Pungutan Ekspor (PE) untuk crude palm oil (CPO) dan turunannya dari 7,5% menjadi 10%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa peningkatan ini bertujuan mendukung pendanaan subsidi biodiesel dalam implementasi mandatori B40.

"Pertama, kita naikkan ke 10% (PE) dan volumenya untuk CPO saja," kata Airlangga di kantornya, Jumat (20/12).

Baca Juga: Kerek Pajak Ekspor CPO Demi Mandatori Biodiesel

Namun, rencana ini menuai beragam tanggapan.

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menilai kenaikan PE justru bisa kontraproduktif.

Ia berpendapat bahwa kebijakan ini berisiko mengubah pola penjualan produsen CPO, di mana produsen dapat lebih fokus memenuhi konsumsi domestik daripada ekspor.

"Pola penjualan CPO bisa berubah menjadi hanya untuk konsumsi domestik. Devisa ekspor pun akan berkurang," jelas Bhima.

Selain itu, ia memperingatkan bahwa pengurangan ekspor CPO dapat memicu kenaikan harga di pasar global.

Akibatnya, harga bahan baku CPO untuk produk seperti minyak goreng, kosmetik, dan turunannya juga akan meningkat.

Baca Juga: Demi Topang Program B40, Pemerintah Bakal Kerek Pungutan Ekspor CPO Jadi 10%

Bhima juga mengkritisi bahwa pungutan ekspor ini awalnya dimaksudkan untuk membantu petani sawit kecil, tetapi kini lebih banyak digunakan untuk mensubsidi perusahaan biodiesel besar.

Pieter Abdullah Redjalam, Direktur Segara Institut, mencatat bahwa kenaikan harga CPO dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kebutuhan subsidi biodiesel.

"Dalam beberapa bulan terakhir, harga minyak sawit naik signifikan, sehingga selisih harga biodiesel dan solar juga meningkat. Hal ini berdampak pada kebutuhan subsidi yang lebih besar untuk menutupi selisih tersebut," katanya.

HIP Biodiesel terus meningkat, dari Rp 12.633 per liter pada Oktober 2024 menjadi Rp 14.389 pada Desember 2024, berdasarkan data Kementerian ESDM.

Baca Juga: Program B40 Jadi Katalis Positif Emiten Sawit, Cermati Rekomendasi Sahamnya

Pieter juga menekankan pentingnya membandingkan penghematan devisa dari substitusi solar dengan potensi hilangnya devisa akibat penurunan ekspor CPO saat harga sedang tinggi.

Achmad Surambo, Direktur Sawit Watch, menyatakan bahwa kenaikan PE dapat membuat pasar internasional kurang menarik bagi pelaku industri sawit, sehingga mereka lebih memilih menjual di dalam negeri.

Namun, kapasitas serapan domestik juga menjadi perhatian utama.

"Kenaikan PE menjadi 10% perlu dikaji secara menyeluruh. Pemerintah harus mempertimbangkan dampaknya pada pelaku sawit, harga CPO, dan petani kecil. Jangan sampai petani kecil terkena dampak buruk dari kebijakan ini," ujar Achmad.

Selanjutnya: Harga Pangan NTB : Cabai, Jagung, dan Kedelai Naik, Minggu (22/12)

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau Rutin untuk Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×