kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPKM Level 3 Resmi Diberlakukan, Begini Tanggapan Hippindo


Kamis, 01 Januari 1970 / 07:00 WIB
PPKM Level 3 Resmi Diberlakukan, Begini Tanggapan Hippindo
ILUSTRASI. Suasana sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (9/2/2022). PPKM Level 3 Resmi Diberlakukan, Begini Tanggapan Hippindo


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo) berharap Pemerintah terus meningkatkan pelaksanaan vaksin booster masyarakat selaras dengan diberlakukan kembali aturan PPKM di beberapa daerah mulai besok.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinvest) Luhut Binsar Pandjaitan resmi lakukan penyesuaian aturan bekerja di kantor (work from office) untuk wilayah PPKM level 3.

Luhut mengatakan, pada masa perpanjangan PPKM level 3 di wilayah Jawa-Bali pada sepekan ke depan, kenaikan kapasitas WFO bakal ditingkatkan dari 25% menjadi 50% atau lebih.

Penyesuaian tersebut dilakukan dengan pertimbangan karakterisitik Covid-19 varian Omicron yang berbeda dengan varian Delta pada tahun lalu.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek Jadi Momentum Positif Bagi Sejumlah Sektor Usaha

Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, sejak adanya varian Covid-19 Omicron, penurunan kunjungan ke mal sangat terasa. Hal ini dilihat dari mal sepi yang berada di tengah kota dan berada dekat gedung perkantoran.

"Himbauan Pemerintah dalam PPKM ini baik, harus ditaati agar tidak lagi takut untuk berbelanja ke mal atau pusat belanja. Kami sudah fasilitasi dengan aplikasi PeduliLindungi dan ini juga sudah dipakai oleh para tenant atau penyewa kami," jelasnya kepada Kontan, Senin (14/2).

Lebih jauh, Budihardjo mengatakan jika hingga saat ini sektor bisnis yang paling terpengaruh oleh dampak PPKM dan pandemi dalam dua tahun terakhir adalah fesyen, barang luxury seperti tas dan sepatu hingga pusat permainan anak-anak.

Dirinya menjelaskan jika PPKM membuat orang-orang lebih sering berada di rumah, jarang keluar sehingga kebutuhan membeli baju, sepatu dan tas menjadi berkurang. Hal ini ditambah dengan orangtua yang tidak lagi membawa anak ke pusat perbelanjaan, sehingga pusat permainan anak di mall menjadi terdampak.

Baca Juga: Perayaan Imlek Jadi Momentum untuk Mendongkrak Penjualan Ritel

"Jadi, sembari lakukan PPKM, Pemerintah juga harus terus lakukan vaksinasi booster dan lengkapi persediaan fasilitas rumah sakit. Dengan demikian kasus positif bisa kembali menurun dan kunjungan ke mall yang drop bisa kembali pulih lagi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×