kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPRE menimbang revisi target


Kamis, 04 Juni 2020 / 04:35 WIB
PPRE menimbang revisi target


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepinya proyek konstruksi karena pembatasan mobilitas di tengah pandemi Covid-19 tergambar dari pencapaian kontrak baru PT PP Presisi Tbk selama kuartal pertama tahun ini. Anak usaha PT PP Tbk itu hanya membukukan kontrak senilai Rp 424 miliar. Mayoritas nilai kontrak berasal dari proyek Bendungan Way Apu dan Jalan Lintas Selatan Lot 7.

Bandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 1,61 triliun. Artinya, pada triwulan pertama tahun ini pencapaian kontrak baru PP Presisi menyusut hingga tersisa sekitar seperempatnya saja.

Namun penyebab penurunan tajam kontrak baru PP Presisi selama Januari-Maret 2020 tak hanya efek gulir virus korona. Tahun lalu, emiten berkode saham PPRE di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mengantongi kontrak jumbo sekitar Rp 1,2 triliun, yang berasal dari proyek ruas Tol Indrapura–Kisaran, merupakan bagian dari Tol Trans Sumatra.

Berkaca dari rapor tiga bulan pertama tahun ini, PP Presisi memilih realistis dengan perkembangan situasi terkini. "Tidak menutup kemungkinan ada revisi karena banyak kontrak yang tendernya diundur akibat Covid-19," kata Bambang Suyitno, Investor Relations PT PP Presisi Tbk kepada KONTAN, Rabu (3/6).

Strategi pimpinan baru

Belum ketahuan, rencana pemangkasan target kontrak baru PPRE. Manajemen perusahaan tersebut masih harus berdiskusi lintas entitas anak usaha bersama dengan direktur utama baru yang terpilih dalam rapat umum pemegang saham  tahunan (RUPST), kemarin (3/6), yakni Rully Noviandar. Rully menggantikan peran Iswanto Amperawan.

Dalam pernyataan tertulis kepada media, Rabu (3/6), Rully menyebutkan empat strategi menghadapi pandemi Covid-19. Sebut saja peningkatan peran dari sub kontraktor menjadi kontraktor utama dan penguatan posisi PPRE sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi.

Ada pula upaya PPRE untuk mengerek kemampuan dalam sektor konstruksi demi menggantikan peran tenaga ahli asing. "Juga peningkatan kapabilitas di sektor non-konstruksi antara lain bidang usaha bio-remediasi dan pengelolaan limbah lainnya," beber Rully.

Informasi saja, sebelumnya pada tahun ini PP Presisi  menargetkan kontrak baru sebesar Rp 7 triliun atau 20,69% lebih tinggi ketimbang target kontrak tahun lalu yang senilai Rp 5,8 triliun. Sementara target pertumbuhan pendapatan di sepanjang tahun ini mencapai 20%year on year  (yoy).

Alokasi dividen menciut

RUPST PP Presisi kemarin juga menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 66,3 miliar dari keuntungan tahun buku 2019. Porsinya sekitar 20% terhadap laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp 331,28 miliar.

Pembagian dividen tahun ini sebagai bentuk komitmen PP Presisi untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Meskipun besarannya turun ketimbang tahun buku 2018. "Setiap pemegang saham akan menerima dividen tunai sebesar Rp 6,50 per saham," kata Benny Pidakso, Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk dalam keterangan tertulis, Rabu (3/6).

Selanjutnya, sisa laba bersih tahun lalu Rp 248,4 miliar masuk pos laba ditahan dan Rp 16,6 miliar sebagai cadangan wajib. Informasi saja, dividen PP Presisi tahun 2018 senilai Rp 97,9 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×