Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) melihat prospek industri kesehatan memiliki peluang dan potensi cerah di sepanjang tahun 2025.
Salah satunya melalui program unggulan pemerintah baru yang berfokus pada pengentasan TBC dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 52,2 juta masyarakat Indonesia sebagai langkah preventif terhadap potensi risiko penyakit katastropik.
“Program ini menjadi momentum yang baik dan berdampak positif bagi Prodia untuk dapat berkontribusi dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya diagnosis dini mencegah risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan kanker,” ungkap Direktur Bisnis & Pemasaran Prodia Widyahusada Indriyanti Rafi Sukmawati, kepada KONTAN, Senin (13/1).
Dengan berbagai program kesehatan yang diusung oleh pemerintah, sebut Indriyanti, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh Prodia, tetapi juga oleh pihak-pihak lain yang terlibat dalam proyek tersebut.
“Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara preventif dipastikan akan tetap ada, bahkan cenderung meningkat,” tambahnya.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Buka Klinik Utama di Palembang
Secara keseluruhan, Perseroan melihat track record realisasi kinerja sepanjang tahun 2024 sesuai ekspektasi.
Dengan begitu, Manajemen PRDA pun berkomitmen dan siap menghadapi tantangan di tahun 2025 dengan terus beradaptasi dan berinovasi, serta menggerakkan program kerja lainnya, guna meningkatkan kinerja prima Perseroan di tahun 2025.
Hingga 31 Desember 2024, Prodia telah memiliki 354 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Fokus utama saat ini adalah peningkatan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas outlet yang sudah ada di berbagai kota di Indonesia.
Di sisi lain, Perseroan terus mendorong ekspansi digital melalui pengembangan aplikasi digital U by Prodia yang memiliki fitur pemesanan pemeriksaan laboratorium, Health Plan, dan Chronic Disease Management.
Prodia juga terus melakukan program peningkatan kualitas layanan laboratorium dengan terus mengembangkan pemeriksaan esoterik, serta pengembangan dan kualitas layanan klinik seperti layanan konsultasi dokter, vaksinasi, pemeriksan penunjang seperti EKG, Treadmill, Rontgen, USG, dan lain-lain.
Prodia juga berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan lain dalam bentuk kerja sama Point-of-Care (POC), kerja sama dengan rumah sakit dalam bentuk rujukan sampel, genomic site, dan RLS Portal.
“Langkah ini dilakukan agar sesuai dengan Visi Misi Prodia dan mendukung penyediaan layanan diagnostik kesehatan yang lebih unggul dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan di setiap daerah,” tuturnya.
PRDA belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2024. Namun, hingga kuartal ketiga 2024, PRDA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,59 triliun, atau terkoreksi sebesar 0,9% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 194,39 miliar. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan Rp 235,67 miliar per kuartal III-2023.
Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Akuisisi Usaha Pengelola Limbah
Selanjutnya: Smelter Bauksit Mangkrak, Begini Solusi untuk Pemerintah
Menarik Dibaca: 5 Penyebab Kulit Semakin Berminyak, Tetap Pakai Moisturizer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News