Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (RePSF), optimistis penjualan pada tahun 2023 akan terus bertumbuh. Optimisme tersebut didukung oleh tren penggunaan produk daur ulang yang diperkirakan akan meningkat pasca pandemi Covid-19.
Pada masa pandemi, kekhawatiran akan penularan Covid-19 sempat mengganggu rantai pasokan dan membuat sebagian orang menghentikan penggunaan bahan daur ulang.
Sejalan dengan meningkatnya permintaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan produk daur ulang, INOV akan melanjutkan ekspansi usaha. Lantas, INOV memperkirakan penjualan tahun 2023 akan tumbuh dua digit.
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Siapkan Capex US$ 2 Juta di Tahun 2023
Direktur INOV, Victor Choi mengatakan, pihaknya melihat penjualan akan terus bertumbuh. Oleh karena itu, tantangan pada 2023 bukan berasal dari sisi penjualan, melainkan datang dari sisi beban-beban biaya yang kemungkinan akan meningkat seiring tingginya harga barang-barang komoditas, terutama harga energi akibat perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai.
"Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga menjadi perhatian serius kami tahun ini, karena berpotensi menggerus pendapatan Perseroan,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (25/1).
Seiring pandangan optimis terhadap pertumbuhan permintaan tahun ini, INOV mengharapkan pabrik RePSF di Medan akan mulai berproduksi secara komersial pada Kuartal I-2023. Jika sudah berproduksi, pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi INOV sebesar 23% dari total kapasitas produksi saat ini yang sebesar 40.000 ton per tahun.
Selain pabrik di Medan, INOV juga akan terus membangun pabrik recycling center dan washing facilities di kota-kota kecil dan menengah di Indonesia.
Victor Choi menekankan, INOV akan terus memproduksi produk recycled yang lebih ramah lingkungan serta memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk virgin plastic. Lantaran selalu menerapkan standar kualitas yang tinggi, maka produk-produk INOV dapat diandalkan sebagai core material bagi berbagai industri manufaktur.
Hingga kuartal III-2022, INOV telah membukukan penjualan sebesar Rp 533,99 miliar, tumbuh 15% dari Rp 464,64 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan tersebut sesuai dengan proyeksi perusahaan.
Pertumbuhan pendapatan INOV didorong oleh kenaikan volume penjualan RePSF yang secara konsisten terus naik. Produk RePSF masih menjadi growth catalyst di periode Januari-September 2022 dengan capaian penjualan sebesar Rp 378,13 miliar atau meningkat sebesar 18% year on year (YoY).
Di samping itu, produk Non-woven INOV juga membukukan pertumbuhan dobel digit sebesar 11% (YoY) per kuartal III-2022. Produk RePSF dan Non-woven memiliki fungsi yang sangat serba guna, sehingga menjadi bahan inti untuk berbagai sektor industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News