kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Produk di gerai Sodaqo dan 212 Mart harus bersertifikat halal dari MUI


Senin, 19 Maret 2018 / 21:04 WIB
Produk di gerai Sodaqo dan 212 Mart harus bersertifikat halal dari MUI
ILUSTRASI. Pameran Waralaba atau Franchise


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hydro Perdana Retailindo mengaku bahwa seluruh produk yang dijual di gerai-gerai minimarket miliknya harus memiliki manfaat bagi masyarakat. Sehingga produk-produk yang tidak memenuhi kriteria tersebut tidak akan bisa ditemukan di gerai miliknya.

Syahru Aryansyah, Founder sekaligus Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo mengatakan, produk yang dijual sebenarnya hampir sama dengan kompetitor. Hanya saja produk yang dijual di Sodaqo Mart dan 212 Mart harus memiliki sertifikat halal dari MUI.

“Kami inginnya semua produk yang dijual semuanya halal dan toyib, kami tidak jual rokok karena menurut kami tidak halal. Memang kontribusi sales rokok itu bisa 25%-30% besar, bahkan konglomerasi itu lima besarnya dari rokok, tapi kami tidak jual itu,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/3).

Selain rokok, dirinya juga tidak menjual segala bentuk minuman keras dan alat kontrasepsi karena bertentangan dengan konsep syariah. Selebihnya, hampir seluruh produk yang bisa ditemui di minimarket kompetitor juga bisa didapatkan di gerai-gerai miliknya.

“Kalau produk non food kami tidak jual seperti rokok, miras dan kontrasepsi sedangkan kalau produk makanan kami jual yang ada sertifikasi halal MUI sesimpel itu. Ini untuk mengajarkan masyarakat terbiasa dengan produk halal,” lanjutnya.

Yang jelas, dengan prinsip di atas maka seluruh produk yang dijual kepada masyarakat akan membawa kemaslahatan. Hal ini juga menjadi nilai tambah bagi masyarakat karena bila berbelanja digerai miliknya tidak perlu risau mengenai kehalalan produk.

“Misal kalau alat kontrasepsi, itu silahkan saja klinik yang jual. Kalau kami fokus pada produk-produk yang memiliki manfaat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×