kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produk mamin, furniture, hingga pakaian jadi Indonesia siap serbu pasar Internasional


Senin, 20 Juli 2020 / 11:03 WIB
Produk mamin, furniture, hingga pakaian jadi Indonesia siap serbu pasar Internasional
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto meninjau aktivitas perdagangan di Pasar Boyolali dan Pasar Pengging di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (1 Juli). Mendag menjelaskan mengenai tujuan tetap dibukanya pasar rakyat agar dapat memenuhi ketersediaan barang kebut


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Jaga stabilitas harga bahan pangan, simak upaya Kemendag

Menteri Agus menyebut, Kemendag melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) juga terus membuka pasar baru dan menawarkan produk unggulan antara lain kopi, teh, minuman jahe, bumbu masak, berbagai saus siap pakai, rempah-rempah, makanan laut, keripik, mi instan, sarang burung walet, serta produk berbahan baku gula (confectionery products), ke sejumlah negara potensial, seperti Kanada.

Mendag menyebut, industri makanan dan minuman olahan menghadapi tantangan ekspor yang cukup berat karena pandemi juga menyebabkan pembatasan sosial. Meski begitu,

tidak menyurutkan semangat ekspor produk makanan dan minuman olahan Indonesia. Agus yakin produk ini tetap dibutuhkan pasar dunia.

“Kemendag mendorong pengembangan ekspor produk ini untuk mengawal kinerja ekspor, khususnya di tengah pandemi Covid-19,” tegas Agus.

Penyelenggaraan business matching dilaksanakan di beberapa lokasi berbeda yaitu di Kantor ITPC Vancouver Kanada sebagai tempat berkumpulnya para buyer dan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta serta di kantor eksportir masing-masing.

Rangkaian business matching virtual Indonesia-Kanada dijadwalkan dalam empat gelombang. Pertama, pada Juli ini dengan fokus produk makanan dan minuman olahan. Kedua, pada September 2020 dengan fokus produk alas kaki, fashion, serta tekstil dan produk tekstil.

Ketiga, pada Oktober untuk produk alat-alat kesehatan, obat-obatan termasuk herbal, serta produk kimia dan farmasi. Keempat, pada November 2020 untuk produk mebel termasuk furnitur bongkar-pasang (knock-down furniture), dekorasi rumah, dan perabotan serta peralatan rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×