kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk suplemen berkontribusi hingga 10% terhadap total pendapatan Kimia Farma (KAEF)


Jumat, 11 September 2020 / 19:16 WIB
Produk suplemen berkontribusi hingga 10% terhadap total pendapatan Kimia Farma (KAEF)


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi berpelat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan segmen produk suplemen berkontribusi sekitar 5% sampai 10% dari total pendapatan perseroan.

Sekretaris Perusahaan dan Investor Relation KAEF, Ganti Winarno menjelaskan, bersama dengan Phapros pihaknya memang getol memproduksi produk suplemen yang berfungsi sebagai perlindungan tubuh di masa pandemi.

"Salah satunya berbentuk vitamin generik dan multivitamin, Neurovit E dan Becefort. Lalu suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Fituno," jelasnya kepada Kontan, Jumat (11/9).

Baca Juga: Dikabarkan ambil bagian dalam rights issue Acset Indonusa (ACST), ini kata Saratoga

Asal tahu saja, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) mencatat dalam kurun waktu Januari hingga Agustus 2020, telah menerbitkan izin edar masing-masing sebanyak 399 untuk suplemen kesehatan, 201 untuk obat tradisional, dan 3 untuk fitomarmaka.

Ganti mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengembangan produk baik berbentuk obat maupun suplemen. Namun dirinya enggan membeberkan lebih jauh rencana tersebut. "Kami terus melakukan pengembangan produk-produk, baik obat maupun suplemen sejalan dengan perkembangan kesehatan," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih KAEF di enam bulan pertama 2020 capai Rp 4,69 triliun. Jumlah ini tumbuh 3,76% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,52 triliun. 

Jika dirinci, penjualan lokal pihak ketiga berkontribusi sebanyak Rp 4,07 triliun atau tumbuh 14% dari semester 1 2019 yang sebanyak Rp 3,57 triliun. Kemudian penjualan lokal pihak berelasi menyumbang Rp 499,93 miliar atau turun 41,65% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 856,92 miliar.

Baca Juga: Kinerja semester I-diproyeksi melemah, saham Bukit Asam (PTBA) dinilai masih menarik

Sementara itu, penjualan ke luar negeri garam kina juga menghasilkan Rp 110,16 miliar atau 36,57% lebih tinggi ketimbang Rp 80,66 miliar pada paruh pertama 2019. Penjualan ke luar negeri yudium dan derivat menyumbang Rp 7,14 miliar dan obat alat kesehatan berkontribusi Rp 3,51 miliar.

KAEF juga mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 48,57 miliar atau naik tipis 1,71% dari Rp 47,75 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya: Lakukan komunikasi intensif, APPBI tunggu Pergub PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×