kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produk Tembakau Alternatif Dibayangi Misinformasi


Kamis, 17 Februari 2022 / 10:23 WIB
Produk Tembakau Alternatif Dibayangi Misinformasi
ILUSTRASI. Industri Rokok Elektrik: Pramuniaga menjelaskan produk rokok elektri JUUL


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo menekankan, pentingnya bagi perokok dewasa untuk mendapatkan akses informasi yang akurat dan netral mengenai produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan snus/kantong nikotin.

Sebab, informasi keliru yang beredar di publik berpotensi menghambat para perokok dewasa untuk beralih ke produk yang lebih rendah risiko ini.

“Informasi keliru mengenai produk tembakau alternatif sangat masif di Indonesia sehingga membuat perokok dewasa enggan untuk beralih ke produk tembakau alternatif. Padahal, produk ini memiliki potensi yang signifikan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok secara bertahap,” kata Bimmo dalam keterangannya, Rabu (17/2).

Untuk menekan semakin luasnya informasi keliru tersebut, Bimmo berharap pemerintah dapat mendorong kajian ilmiah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, mulai dari kementerian dan lembaga, akademisi, praktisi kesehatan, pelaku usaha, hingga konsumen.

Harapannya, hasil dari kajian tersebut menjadi informasi akurat bagi masyarakat luas dan perokok dewasa.

Baca Juga: Pendapatan British American Tobacco Naik, Rokok Elektrik & Nikotin Oral Berkontribusi

“Kami berharap pemerintah mulai tergerak untuk melakukan dan mendorong kajian ilmiah, karena informasi yang akurat berbasis penelitian merupakan solusi demi menekan penyebaran informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif. Informasi yang akurat juga akan mendorong perokok dewasa untuk beralih, sehingga hasilnya diharapkan dapat mendorong penurunan prevalensi merokok di Indonesia,” kata Bimmo.

Asal tahu, manipulasi komunikasi yang dilakukan oleh sejumlah lembaga terhadap produk tembakau alternatif memicu kesalahan persepsi terkait manfaat dan risiko yang dimiliki oleh produk ini.

Mispersepsi tersebut membuat perokok dewasa enggan untuk beralih ke produk tembakau alternatif, padahal produk-produk tersebut memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok.

Mantan Direktur Action on Smoking and Health (ASH) Inggris Clive Bates mengungkapkan, adanya manipulasi kata dan pengabaian fakta terhadap produk tembakau alternatif dalam penyampaian informasi oleh sejumlah lembaga kesehatan nirlaba di Amerika Serikat.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×