Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) meyakini pasar alat berat di dalam negeri akan membaik pada tahun 2021. Produksi alat berat di dalam negeri pun diprediksi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua Umum Hinabi Jamuluddin mengatakan, permintaan terhadap alat berat diprediksi meningkat pada tahun ini seiring pulihnya harga sejumlah komoditas, contohnya batubara. “Maraknya proyek infrastruktur juga bisa mempengaruhi permintaan,” imbuh dia, Selasa (12/1).
Hinabi mencatat, di tahun 2020 lalu produksi alat berat untuk sektor konstruksi dan pertambangan mencapai 3.427 unit. Jumlah ini sebenarnya lebih rendah ketimbang realisasi produksi alat berat di tahun 2019 yang mencapai 6.060 unit.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) bidik kenaikan 13% penjuan alat berat tahun ini
Terlepas dari itu, Jamaluddin menyebut bahwa pada kuartal IV tahun lalu produksi alat berat nasional sudah mulai membaik bersamaan dengan pulihnya permintaan.
Lantas, pada tahun 2021, produksi alat berat diprediksi meningkat 30% menjadi sekitar 4.500 unit. Hidraulic eskavator diyakini masih menjadi alat berat yang paling banyak diproduksi di tahun ini. “Kondisi sekarang ini yang dominan masih dari sektor konstruksi,” ujar Jamaluddin.
Dia juga yakin, efek pandemi Covid-19 terhadap industri alat berat sudah tidak sebesar pada tahun lalu jika program vaksinasi dan pengendalian infeksi berjalan dengan baik.
Baca Juga: Penjualan alat berat Hexindo Adiperkasa (HEXA) berpotensi naik 20%-30% di tahun ini
Tak hanya itu, Hinabi juga menilai bahwa momentum kenaikan harga komoditas akan memicu para pelanggan dari sektor pertambangan untuk menambah belanja modalnya (capital expenditure) demi membeli alat-alat berat.
Selanjutnya: Trakindo Utama optimistis kinerja penjualan alat berat bisa meningkat pada tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News