Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -KABUPATEN SIAK. PT Pertamina Hulu Rokan menargetkan produksi bisa mencapai 300.000 barel per hari ( bph) pada tahun 2025. Tahun ini rata-rata produksi Blok Rokan mencapai 162.000 bph.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin mengatakan setelah 4,5 bulan mengelola Blok Rokan dari operator sebelumnya Chevron, pihaknya sudah menambah sumur sebanyak 121 sumur baru.
Sehingga total sumur di Blok Rokan yang memiliki luas 6.200 km2 meliputi tujuh Kabupaten di Provinsi Riau sudah mencapai 11.265 sumur produksi, injeksi, dan disposal. "Ada 80 lapangan aktif di Blok Rokan, dengan produksi 162.000 bph," kata dia, Selasa (21/12).Saat ini rig yang ada mencapai 17 rig.
Padahal, saat Pertamina mengambilalih Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 hanya sebesar 150.000 bph. "Jadi sebelum Pertamina masuk, tim transisi sudah membuat rencana untuk bisa masuk ke Blok Rokan dengan menempatkan dua rig, sehingga kami bisa mengebor,"" kata dia.
Jaffee atau biasa disapa Buyung mengatakan, proses untuk bisa menaikkan produksi memang tidak mudah saat itu. Namun dengan kerjasama berbagai pihak maka ketika Pertamina masuk, produksi Blok Rokan tidak turun. "Kalau dibiarkan bisa turun menjadi 142.000 bph," ungkap Buyung.
Maka, tak ayal Buyung mengatakan bahwa target tahun 2022 bisa mencapai 180.000 bph dan 300.000 bph pada 2025 bukan hal yang mustahil. "Karena memang kami terus menambah rig dengan pengeboran 400-500 sumur baru," urai dia.
Sayang Buyung tak membeberkan nilai investasi dari rencana pengeboran tersebut. Namun yang pasti biasanya untuk pengeboran satu sumur onshore dibutuhkan investasi US$ 2 juta per sumur.
Ia melanjutkan, bahwa target sebesar 300.000 bph pada tahun 2025 sudah dipersiapkan oleh perusahaan agar mendukung program pemerintah 1 juta barel. Dengan target tersebut maka rig yang harus didatangkan juga besar agar bisa mencapai produksi.
"Walau tidak ada eksplorasi baru, lapangan di sini masih menghasilkan dengan pemboran baru dan juga bisa memakai EOR," kata dia.
Ia menjelaskan saat ini posisi Blok Rokan untuk produksi total Pertamina mencapai sepertiga dari seluruh produksinya dikirim ke kilang Dumai. "Kami juga terus memberikan manfaat untuk daerah dengan 264 kontrakl lokal bisnis development dan 317 perjanjian kontrak material dan jasa.
Buyung juga menerangkan bahwa seluruh penagadaan barang dan jasa sudah mencapai 60% TKDN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News