Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT BW Plantation Tbk pada kuartal I-2013 cukup menggembirakan. Emiten perkebunan berkode BWPT ini mencatat kenaikan produksi CPO sebesar 10,15% tiga bulan pertama tahun ini.
Jika pada kuartal I tahun lalu, produksi CPO perusahaan ini sebesar 27.426 ton maka pada periode sama tahun ini naik menjadi 30.195 ton. Kenaikan produksi CPO BWPT pada kuartal pertama 2013 didorong oleh kenaikan hasil panen tandan buah segar (TBS) sawit.
Kelik Iwantoro, Sekretaris Perusahaan BWPT mengatakan, selain perkebunan inti, kenaikan produksi TBS juga dihasilkan dari perkebunan plasma. Dari dua perkebunan itu, menurut Kelik, kenaikan produksi TBS sawit mencapai lebih dari 25% atau sekitar 29.000 ton. Dengan kenaikan produksi TBS sebesar itu, maka total produksi TBS pada kuartal I tahun ini sebanyak 145.744 ton. "Produksi TBS perkebunan plasma 7.539 ton sisanya adalah perkebunan inti," katanya.
Dibanding tahun lalu, kenaikan produksi TBS sawit BWPT memang cukup signifikan. Pada kuartal I tahun lalu, produksi TBS sawit perusahaan ini baik untuk inti maupun plasma mencapai 116.747 ton. Dari jumlah itu, produksi TBS perkebunan inti sebanyak 111.715 ton dan 5.032 ton dari perkebunan plasma.
Kenaikan panen TBS juga mendorong produksi inti sawit. Pada kuartal I 2013, perusahaan ini mencatat kenaikan palm kernel sebesar 15,1% menjadi 5.396 ton. Pada periode sama tahun lalu, produksi inti sawit atau palm kernel BWPT mencapai sebanyak 4.689 ton.
Pendapatan menurun
Keberhasilan BWPT mendongkrak produksi TBS sawit tidak lepas dari makin luasnya areal tanaman menghasilkan yang dimiliki perusahaan. Jika pada akhir tahun lalu luas tanaman menghasilkan perusahaan ini hanya sebesar 27.627 hektare (ha), maka sampai kuartal I selesai, luas areal kebun menghasilkan bertambah menjadi 13.821 ha.
Dengan penambahan itu, maka luas areal menghasilkan milik BWPT menjadi 41.448 ha. "Itu sampai kuartal pertama tahun ini," kata Kelik. Penambahan luas areal menghasilkan dan kenaikan produksi CPO, menurutnya, menunjukkan bahwa kinerja operasional perusahaanya sesuai dengan target manajemen.
Oleh karena itu, Kelik optimis target produksi CPO dan palm kernel BWPT keseluruhan tahun ini akan tercapai. Jika tahun lalu realisasi produksi CPO BWPT sebanyak 130.000 ton. Pada tahun ini, BWPT, tahun ini ditargetkan bakal meningkat menjadi 160.000 ton. "Kami percaya sampai dengan akhir tahun produksi tumbuh signifikan," ujarnya.
Kenaikan produksi CPO diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan pada tahun ini. Pada tiga bulan pertama tahun ini, penjualan CPO BWPT mencapai 40.026 ton.
Dengan harga jual CPO sebesar Rp 6.022 per kilogram (kg), perusahaan ini berhasil mencatat penjualan Rp 241,03 miliar pada kuartal I-2013. Menurut Kelik harga jual CPO pada kuartal I tahun ini kurang begitu menggembirakan karena mengalami penurunan sebesar 23,1% dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Pada kuartal I-2012 harga CPO mencapai Rp 7.835 per kg. Dengan penjualan CPO mencapai sebanyak 31.011 ton, maka pendapatan BWPT dari penjualan CPO pada kuartal tersebut mencapai sebesar Rp 242,97 miliar.
Selain CPO, penurunan harga juga dialami penjualan palm kernel. Jika tahun lalu harga rata-rata palm kernel sebesar Rp 4.163 per kg, maka pada kuartal I tahun ini harga rata-rata palm kernel turun 48,1% menjadi Rp 2.393 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News