Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Manajemen PT Dharma Satya Nusantara (DSN) optimistis target produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebanyak 300.000 ton pada tahun ini akan tercapai. Optimisme itu muncul karena pencapaian produksi di tiga bulan pertama 2013 sudah 75.000 ton atau sekitar 25% dari target tahun ini.
Direktur Dharma Satya Nusantara Timotheus Arifin Cahyono mengatakan, realisasi produksi tersebut mengalami kenaikan 30% dibanding periode yang sama tahun lalu. "Sejauh ini produksi CPO kita masih sesuai target," katanya, Senin (29/4).
Target produksi CPO Dharma Satya untuk seluruh tahun ini dinaikkan 36,36% dari tahun lalu yang mencapai 220.000 ton. Kenaikan target produksi CPO didasarkan luas tanaman sawit yang sudah menghasilkan tahun ini.
Timotheus menjelaskan, musim puncak panen atau peak seasone tanaman sawit di perkebunan DSN terbagi menjadi dua periode, yaitu awal tahun dan akhir tahun. Untuk tahun ini, diperkirakan puncak panen akan terjadi pada bulan Oktober-Novemver sehingga di akhir tahun produksitandan buah segar (TBS) sawit akan mengalami peningkatan signifikan.
Untuk mendukung pengolahan TBS menjadi CPO, Dharma Satya pada awal tahun ini telah meresmikan satu pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) baru. Pabrik baru itu memiliki kapasitas pengolahan 60 ton TBS per jam. Dengan beroperasinya satu pabrik baru, DSN tahun ini memiliki lima pabrik kelapa sawit.
Total produksi dari lima pabrik kelapa sawit itu mencapai 330 ton per jam, sebab empat pabrik lama milik DSN yang terletak di Kalimantan Timur sudah memiliki kapasitas sebesar 270 ton per jam.
Tambah areal tanam
Untuk menggenjot produksi TBS dan CPO, DSN juga gencar menambah lahan tertanam. Pada tahun ini DSN menargetkan tambahan luas lahan tertanam sawit sebesar 8.000 hektare (ha) baik perkebunan inti maupun perkebunan plasma.
Dari target tersebut hingga kuartal I-2013 luas areal tertanam sawit baru dari DSN mencapai 2.000 ha, atau 25% dari target. Perinciannya sebesar 60% merupakan lahan milik plasma, sedangkan sisanya milik perkebunan inti.
Hingga saat ini, luas luas areal lahan tertanam sawit DSN mencapai 60.000 ha. Jika target penanaman sawit baru tercapai, maka sampai akhir tahun 2013, perusahaan ini akan memiliki lahan tertanam sawit seluas 68.000 ha.
Sekedar informasi, DSN masih memiliki lahan cadangan atau land bank seluas 180.000 ha. Dari jumlah tersebut, 60.000 ha berstatus tanah hak guna usaha (HGU).
Untuk meningkatkan produksi TBS, DSN terus memperluas kebun sawit plasma. DSN berniat menambah lahan yang dikelola mitra hingga 23% dari posisi saat ini yang sebesar 15% dari total lahan DSN.
Untuk mendapatkan prosentase tersebut, DSN perlu menambah lahan plasma hingga 2.665 ha. "Realisasi sampai Januari sudah 255 ha," kata Bambang Supriyadi, Estate Head Kebun Kemitraan 3 DSN di Muara Wahau, Kutai Timur belum lama ini.
DSN masih mengandalkan pasar domestik untuk menjual produk CPO-nya dibandingkan pasar ekspor. Bahkan dari total produksi CPO DSN yang mencapai 220.000 ton, sebanyak 95% CPO dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan CPO dalam negeri dan hanya 5% yang diekspor.
Timotheus bilang, perusahaan belum berniat memperbesar ekspor karena kebutuhan lokal masih besar terutama untuk industri hilir. Beberapa perusahaan langganan DSN antara lain Wilmar, Sinar Mas, dan Musim Mas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News