kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi dan penjualan batubara Adaro Energy (ADRO) merosot di paruh pertama 2020


Senin, 17 Agustus 2020 / 12:40 WIB
Produksi dan penjualan batubara Adaro Energy (ADRO) merosot di paruh pertama 2020
ILUSTRASI. Tambang batubara Adaro Energy


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Manajemen ADRO, melalui Corporate Secretary & Investor Realtions Division Head Mahardika Putranto mengatakan, pandemi Covid-19 ikut berdampak terhadap penurunan kinerja operasional tersebut.

"Titik awal yang kuat bagi perusahaan pada kuartal pertama 2020 diikuti dengan kondisi yang melemah pada kuartal kedua akibat musim hujan yang panjang di wilayah operasi dan penurunan permintaan karena melemahnya ekonomi global serta penurunan permintaan listrik industri karena lockdown akibat Covid-19," kata dia, seperti yang dikutip Kontan.co.id, Senin (17/8).

Lockdown karena Covid-19, berdampak terhadap banyak pelanggan ADRO seiring dengan permintaan listrik di negara-negara pelanggan yang melemah. "Selain dampak negatif Covid-19, ketidakpastian kebijakan impor di beberapa negara semakin memberikan tekanan terhadap pasar batubara yang memang sudah tidak seimbang," sebutnya.

Baca Juga: Antisipasi penurunan produksi 10%, Adaro Energy (ADRO) memperkuat segmen bisnis lain

Adapun, pasar Asia Tenggara masih mendominasi penjualan batubara ADRO di Semester I-2020 dengan porsi sekitar 47%, dengan pasar terbesar di Indonesia dan Malaysia. Setelah itu, pasar Asia Timur menopang penjualan batubara ADRO dengan porsi 24%. Disusul oleh India dan China dengan porsi berimbang masing-masing 14%, dan 1% ke pasar lainnya.

Mengingat kondisi pasar yang sulit, ADRO pun melakukan revisi terhadap beberapa komponen panduan di tahun 2020, menjadi sebagai berikut:

  • Produksi batubara: 52 juta ton - 54 juta ton
  • EBITDA operasional: US$ 600 juta - US$ 800 juta
  • Belanja Modal: US$ 200 juta - US$ 250 juta

"Target baru untuk produksi batubara turun sekitar 10% dibandingkan tahun 2019 secara YoY, yang terutama didorong oleh penurunan produksi batubara termal," pungkas Mahardika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×