Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Freeport Indonesia diproyeksikan mengalami penurunan produksi sebesar 20% dari target tahun ini. Menurut Bloomberg hari ini, Jumat (2/8), pasca runtuhnya terowongan di lokasi tambang Grasberg di Papua membuat produksi tembaga dan emas perseroan terganggu.
Rozik B. Soetjipto, presiden direktur Unit PT Freeport Indonesia bilang, produksi harian di lokasi tambang bawah tanah Grasberg turun menjadi 80% dari 90% dari produksi normal. Menurutnya, tambang bawah tanah itu mungkin memerlukan beberapa waktu untuk mencapai kapasitas produksi normal.
Freeport sebelumnya menargetkan produksi sebesar 1,1 miliar pon tembaga dan 1,2 juta ons emas tahun ini. Sebelumnya, perusahaan yang berbasis di Phoenix menghentikan pekerjaan selama lebih dari sebulan di Grasberg setelah runtuhnya terowongan pada 14 Mei dan menewaskan 28 pekerja.
Pengiriman produksi dari tambang dimulai kembali bulan lalu setelah pemerintah Indonesia mengizinkan operasi kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News