Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan produksi gula sebanyak 160.000 ton. Target ini naik 6,66% ketimbang realisasi produksi gula RNI tahun lalu yang sebesar 150.000 ton.
Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT RNI mengatakan untuk menggenjot produksi gula, RNI akan melakukan revitalisasi pabrik. "Revitalisasi akan dilakukan di 10 pabrik gula RNI tahun ini," katanya kepada KONTAN Rabu (5/3). Untuk revitalisasi pabrik gula ini, RNI menyiapkan danna investasi sekitar Rp 150 miliar.
Sayang, Ismed enggan merinci pabrik gula milik perusahaan yang akan diprioritaskan untuk diperbaiki. Yang jelas, biaya perbaikan pabrik gula milik perusahaan ini akan diambil dari anggaran tahun 2013 - 2014 serta kelebihan dana di tahun 2012.
Hingga saat ini, RNI tercatat memiliki pabrik gula antara lain Pabrik Gula (PG) Krebet Baru dan PG Rejo Agung Baru di Jawa Timur yang dikelola oleh anak usaha PT PG Rajawali I. RNI juga memiliki beberapa PG di Jawa Barat yakni PG Sindang Laut, PG Karangsuwung, PG Tersana Baru, PG Jatitujuh serta PG Subang di bawah anak usahanya PT PG Rajawali II yang berkedudukan di Cirebon.
Menurut Ismeth, saat ini RNI masih memiliki stok gula sebanyak 81.000 ton. Sampai akhir Februari 2014, RNI sudah menjual sekitar 50.000 ton gula dari stok awal tahun yang mencapai 131.000 ton. "Sudah kami jual melalui ritel dalam kemasan satu kilogram (kg) dengan merek Raja Gula," tandas Ismeth. Selain gula dalam kemasan, RNI juga menjual gula dalam bentuk curah (bulk) ke pasar.
Tahun ini, RNI menargetkan pendapatan sebesar Rp 450 miliar dari 14 anak perusahaan. RNI juga menargetkan laba bersih perusahaan tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Angka ini naik tahun 2013 lalu yang tercatat laba perusahaan pelat merah ini mencapai Rp 130 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News