kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RNI minta tambahan kuota impor gula


Jumat, 06 September 2013 / 19:22 WIB
RNI minta tambahan kuota impor gula
ILUSTRASI. Sinopsis Thor: Love And Thunder, Lengkap dengan Daftar Pemeran


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

MAJALENGKA. Kurangnya lahan tebu membuat pabrik gula mencari bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksinya. PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) adalah salah satu yang mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku gula kristal putih.

"Jatah impor dari kementerian perdagangan untuk tahun ini 25.000 ton raw sugar (gula rafinasi). Tahun depan kami akan minta lagi 100.000 ton," kata Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro, di Majalengka, Jawa Barat, Jumat (6/9/2013). Ismed berharap tahun depan kesembilan pabrik PT RNI tetap bisa berproduksi sesuai kapasitasnya.

Saat ini, dari ke sembilan pabrik PT.RNI, kapasitas produksi total 400.000 ton. Sebanyak 160.000 ton merupakan gula tebu dari lahan milik PT.RNI, dan 240.000 adalah berasal dari lahan hak guna usaha (hgu) para petani, dengan cara bagi hasil.

Menurut Ismed, kebutuhan gula masih tinggi, sementara lahan terbatas. "Saya sudah minta lahan tidak dapat-dapat," ujar Ismed.
Saat ini menurut Ismed, PT RNI hanya memiliki 20.000 hektar lahan. Sedangkan lahan HGU seluas 100.000 hektar.

Sebagai informasi, impor 25.000 ton gula rafinasi yang datang Agutus 2013, berasal dari Afrika Selatan. Ismed mengatakan ingin impor dari Australia, Thailand, atau Brazil, untuk jatah tahun 2014. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×