kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi kakao tahun ini diprediksi mencapai 1,34 juta ton


Senin, 09 Januari 2012 / 16:08 WIB
Produksi kakao tahun ini diprediksi mencapai 1,34 juta ton
ILUSTRASI. Kenali gejala dan cara deteksi dini kanker leher rahim, banyak membunuh wanita. REUTERS/Nacho Doce TPX IMAGES OF THE DAY TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Bernadette Christina Munthe, Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi, produksi kakao tahun 2012 akan melebihi produksi tahun 2011. Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan bilang, produksi kakao tahun ini bakal naik menjadi 1,34 juta ton.

Sementara produksi kakao tahun 2011 lalu hanya mencapai 712.230 ton. Dari sayangnya, dari sisi harga komoditas ekspor ini terus mengalami penurunan sejak tiga pekan terakhir.

Harga kontrak kakao untuk pengiriman Maret 2012 pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures, New York pada Jumat (6/1) pekan lalu tercatat US$ 2.028 per ton. Harga ini adalah tingkat terendah sejak April 2011.

Sementara di bursa NYSE LIFFE, London, harga kakao pengiriman Maret 2012 berada di level US$ 2.058,57 per ton. Ketua Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Piter Jasman bilang, harga saat ini terbilang normal ketimbang harga di tahun 2011 lalu.

Sementara itu, M. Hasjim, Ketua Umum Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) mengatakan harga biji kakao non-fermentasi di petani tertekan hingga harga Rp 13.000 per kg karena pelemahan harga di pasar internasional. Padahal hingga November lalu, harga biji kakao masih berkisar Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per kg.

Hasjim memperkirakan produksi tahun ini akan meningkat karena ada tambahan produksi dari perluasan areal perkebunan kakao baik dari Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional maupun dari swadaya petani.

Pada sisi lain, curah hujan yang cukup tinggi pada awal tahun ini diperkirakan akan sedikit mengganggu produksi karena bisa menimbulkan hama penyakit. Namun Hasjim optimis harga kakao di tingkat petani pada musim panen raya pertama Maret mendatang justru akan terdongkrak ke tingkat Rp 17.000 per kg hingga Rp 19.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×