Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Membaiknya produksi karet berimbas naiknya ekspor karet sepanjang semester pertama tahun ini. Selama enam bulan pertama tahun ini, ekspor karet meningkat sebanyak 305.000 ton, atau tumbuh 21,65% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Ekspor meningkat karena produksi sudah mulai bagus, tidak ada hujan lagi," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo, Kamis (4/8).
Data Kementrian Perdagangan menyebutkan, ekspor karet sepanjang Januari hingga Juni 2010 mencapai 1,4 juta ton. Pada periode yang sama tahun ini, ekspor karet mampu mencapai 1,72 juta ton. Ekspor karet di bulan Juni 2011 juga naik sebanyak 89.800 ton dari Mei 2011.
Produksi karet meningkat karena adanya kenaikan permintaan komoditas dari berbagai negara, kecuali Jepang. Ekspor ke Jepang selama semester I tahun 2011 turun karena industri otomotif negara Sakura terhantam bencana tsunami. "India paling menyolok persentase peningkatannya namun dari segi volume ekspor tetap China yang lebih besar," ujar Suharto.
Selain itu, harga karet juga meningkat, sehingga nilai ekspor karet juga meroket 74,9%. Pada semester pertama tahun lalu, ekspor karet mencapai US$ 4,3 miliar. Sedangkan, pada periode yang sama tahun ini, ekspor Karet naik hampir dua kali lipat menjadi US$ 7,59 miliar. "Karena harga karet bagus dan produksi naik makanya nilai ekspor kita cukup tinggi," kata Suharto.
Harga jual rata-rata karet sepanjang semester pertama tahun ini naik hampir 50% menjadi Rp 44.000 per kg. Pada periode yang sama tahun lalu, harga rata-rata karet hanya sekitar Rp 29.400 per kg.
Suharto bahkan memperkirakan, pada semester II tahun ini, kinerja ekspor Karet bakal terus membaik. Apalagi, pasca tsunami Jepang, saat ini kondisi industri ban di negera sakura tersebut sudah mulai pulih.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan, kinerja ekspor non migas termasuk karet pada semester kedua masih akan dipengaruhi oleh harga komoditas. "Harga komoditas pada semester II nanti akan stabil dengan semester I tahun ini," kata Mari.
Produksi karet alam Indonesia tahun 2011 diperkirakan mencapai 2,972 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat 2,736 juta ton. Menurut data yang diolah Gapkindo, area perkebunan karet di Indonesia pada 2010 seluas 3.445 juta hektare, dan diperkirakan bertambah 5.000 hektare pada 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News