kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gapkindo: Koreksi harga karet masih wajar


Rabu, 22 Juni 2011 / 16:37 WIB
Gapkindo: Koreksi harga karet masih wajar
ILUSTRASI. Cara menghapus akun Facebook


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Meski harga karet alam terus melorot dalam tiga minggu terakhir, tapi penurunan harga karet ini dinilai masih dalam kisaran harga wajar.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet alam di Tokyo Commodity untuk pengiriman Juli 2011 pada Rabu (22/6) ada di level US$ 4,88 per kg. Padahal, tiga pekan yang lalu, Senin (6/6), harga karet alam untuk pengiriman yang sama masih ada level US$ 5,28 per kg

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir mengungkapkan, koreksi harga karet alam saat ini masih dalam taraf wajar. Menurutnya, tahun ini harga karet alam dunia masih akan berkisar antara US$ 4,2 per kg - US$ 4,8 per kg. "Rata-rata harga karet alam dunia tahun ini masih sekitar US$ 4,55 per kg," jelasnya Selasa (21/6).

Harga karet alam merosot lantaran perkiraan meningkatnya pasokan karet alam dari Thailand, dan melorotnya harga minyak mentah dunia. "Pasokan dari Thailand akan menekan harga karet di pasar," kata Roka Komiya, trader di Marubeni Corp seperti dikutip Bloomberg Rabu (22/9).

Data Kantor Ekonomi Pertanian Thailand menyebutkan, produksi karet Thailand yang merupakan produsen karet alam terbesar di dunia tahun ini diperkirakan mencapai 3,26 juta ton, naik 6,8% ketimbang tahun lalu.

Di sisi lain, India sebagai produsen karet terbesar ke empat di dunia juga meningkat menjadi 902.000 ton pada tahun ini.

Meski begitu, Asril mengungkapkan koreksi harga karet alam ini tidak akan berlangsung lama. Sebab, menurutnya meskipun produksi meningkat, tapi laju peningkatan permintaan tumbuh lebih tinggi.

Data International Rubber Study Group menyatakan tahun 2011 ini konsumsi karet alam dunia diperkirakan sekitar 11,164 juta ton, sementara produksi karet alam dunia hanya sekitar 10,930 juta ton. Alhasil, tahun ini diperkirakan masih ada defisit sekitar 234.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×