Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Kuartal III 2019, PT Pertamina EP (PEP) berhasil memproduksi minyak dan gas sebanyak 82,41 MBOPD. Angka itu meningkat 106% dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu yang berada di angka 77,87 MBOPD.
Direktur Utama Pertamina PEP Nanang Abdul Manaf menerangkan, kenaikan ersebut didukung realisasi produksi sumur bor di beberapa field seperti Subang, Jatibarang, Pendopo, Prabumulih, Ramba, dan Jambi.
Selain tu, kegiatan well intervention dan optimasi sumur di beberapa field seperti Rantau, Pangkalan Susu, Ramba, Prabumulih, Pendopo, Limau, dan Tambun.
Baca Juga: Pengelolaan sampah gagasan Pertamina EP diterapkan di seluruh PAUD Karawang
“Untuk produksi minyak, PEP Asset 5 dan Asset 2 memberikan kontribusi terbesar, masing-masing 17,82 MBOPD dan 17,68 MBOPD. Sedangkan gas, Asset 2 dan Asset 3 menjadi kontributor produksi terbesar, yakni 397,2 MMSCFD dan 259,9 MMSCFD,” terangnya melalui keterangan tertulis, Rabu (23/10).
Nanang bilang, untuk menjaga laju penurunan alamiah (natural decline) agar tidak turun tajam, PEP melakukan optimasi produksi artificial Lift. Yakni melakukan optimasi Frek Up, SPM, SL, mengubah desain kedalaman pompa, dan kapasitas pompa (size up) dengan menggunakan quick lock quadrant mapping.
"PEP juga melakukan pemilihan dan percepatan pengerjaan kandidat sumur dengan skala prioritas (gain produksi tertinggi)," sambungnya.
Baca Juga: Tahun depan, Pertamina EP alokasikan US$ 90 juta untuk eksplorasi potensi cadangan
Nanang mengatakan, pihaknya mendahulukan pengerjaan well service sumur yang off dengan produksi besar.
"Sehingga dapat mengurangi waktu off sumur dan mengurangi Low & Off sumur akibat permasalahan surface dan subsurface seperti power plant mati, kebocoran pipa, scale problem, dan yang lainnya," terang Nanang.
Terkait kinerja keuangan, hingga akhir September 2019, PEP membukukan pendapatan sebesar US$2,2 miliar dan laba bersih US$ US$492,43 juta.