Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan produksi mineral logam di Tanah Air selama tiga bulan pertama tahun 2015 ini masih konservatif.
Pasalnya, hingga sekarang belum banyak penambang yang telah merampungkan serta mengoperasikan pabrik pemurnian mineral (smelter). Alhasil, produksi maupun ekspor mineral logam masih mengandalkan smelter yang sudah eksis ataupun produksi dari mineral olahan tanpa pemurnian alias konsentrat.
"Produksi saat ini kami hanya melihat dari pelaku usaha yang sudah lama beroperasi, baik kontrak karya (KK) ataupun izin usaha pertambangan (IUP) yang sudah memiliki izin eksportir terdaftar (ET)," kata R Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM di kantornya, Jumat (24/4).
Menurut dia, untuk produksi konsentrat tembaga hanya akan disumbangkan dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. "Mungkin akan ada sedikit produksi tembaga batangan dari PT Batutua Tembaga Raya," kata dia.
Sedangkan untuk logam nikel, produksinya masih mengandalkan dari PT Vale Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, serta PT Indoferro. Menurutnya, tambahan produksi mungkin bisa disumbangkan juga dari PT Bintang Delapan Mineral serta PT Cahaya Modern Metal Industri.
Sukhyar bilang, produksi logam mineral seperti nikel diperkirakan akan tumbuh pada akhir tahun 2015 mengingat akan ada sekitar enam smelter baru yang akan beroperasi. Misalnya, PT Fahar Bhakti Lintas Nusantara, PT Karyatama Konawe Utara, serta PT Gebe Sentra Nikel.
Sementara, produksi konsentrat besi baik yang berasal dari tambang bijih besi maupun pasir besi diprediksi juga akan meningkat signifikan pada akhir tahun ini. Sukhyar bilang, produksi konsentrat besi akan berasal dari PT Megatop Inti Selaras, PT Sebuku Iron Lateristic Ore.
Namun, untuk produksi mineral logam hingga Kuartal-I 2015, Sukhyar belum bisa merinci secara detail. "Besaran angkanya saya tidak tahu, tapi produksinya hanya akan berasal dari perusahaan yang sudah beroperasi," kata dia.
Asal tahu saja, sepanjang 2014 lalu produksi mineral logam untuk konsentrat tembaga mencapai 1,84 juta ton, emas mencapai 69.361 kilogram (kg), perak sebanyak 226.989 kg, nickelmatte sebanyak 80.474 ton, serta ferronickel mencapai 15.709 ton.
Sementara, produksi nickel pig iron (NPI) mencapai 52.173 ton, konsentrat besi 1,81 juta ton, pig iron sebanyak 52.173 ton, konsentrat timbal dan seng sejumlah 3.631 ton, serta logam timah mencapai 71.151 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News