Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan pasar terhadap produk perikanan terus meningkat dari tahun ke tahun, baik itu di pasar domestik maupun di pasar ekspor. Karena itu, pengembangan budidaya perikanan, khususnya udang maupun ikan menjadi suatu keniscayaan.
Itulah sebabnyak investor kian tertarik mendirikan pabrik pakan ikan dan udang yang ikut terdampak pengembangan perikanan budidaya ini.
Anggota Pengurus Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Anang Hermanta mengatakan, produksi pakan perikanan udang dan ikan tahun ini akan naik sekitar 6,1% menjadi 1,65 juta ton. Pakan tersebut terdiri dari pakan ikan sebanyak 1,3 juta ton dan sisanya 350.000 ton merupakan pakan udang.
"Sebagian besar penjualan pakan kami itu ke pembudidaya air tawar,"ujarnya, Rabu (5/12).
Ia menjelaskan, penjualan pakan ikan dan udang anggota GPMT tersebut sekitar 70% diserap pembudidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) dan sisanya untuk pembudidaya perikanan air payau dan laut sekitar 30%.
Karena itu, pihaknya berkepntingan mendorong agar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak mengurangi pembudidaya KJA, melainkan menata KJA agar tidak mencemarkan lingkungan. Apalagi, ia bilang saat ini, anggota GPMT juga memproduksi pakan terapung yang lebih ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News