Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Manajemen PT Permata Prima Sakti Tbk masih tertutup terkait kinerja tambang di sejumlah konsesi yang diakui milik emiten berkode saham TKGA ini. Permata Prima Sakti merupakan perusahaan yang mengambil alih dan mengubah bisnis PT Toko Gunung Agung.
Permata Prima Sakti bilang, pihaknya memiliki dua tambang batubara yang sudah berproduksi. Pertama, tambang yang terletak di Kecamatan Rantau Pandan, Jambi. Konsesi ini dimiliki melalui anak usaha TKGA, PT Nusantara Termal Coal. Luas konsesi pertambangannya sekitar 2.832 hektare (ha). Menurut Fransisca, total nilai cadangan batubara di tambang ini ditaksir sekitar 29,30 juta ton.
Tambang TKGA kedua ada di Kabupaten Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu, Riau. Konsesi di bawah bendara PT Riau Baraharum ini memiliki luas 24.450 ha. Adapun, total cadangan batubara mencapai 32,96 juta ton.
Namun, Fransisca Duma Siagian, Sekretaris Perusahaan Permata Sakti, Fransisca Duma Siagian mengaku belum mengetahui seberapa besar kemampuan produksi kedua tambang itu tahun ini. "Saya belum mendapat data lengkap dari manajemen, nanti saja," ujarnya, Jumat (28/6).
TKGA belum juga melaporkan kinerja kuartal I-2013. Asal tahu saja, PT Permata Energi melakukan aksi backdoor listing terhadap pemilik lama saham TKGA di awal 2013. Toko Gunung Agung kemudian berubah nama menjadi Permata Prima Sakti Tb seiring dengan perubahan lini bisnisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News